Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas SE Bupati Malang soal Penutupan Pasar Hewan, Pedagang Sapi di Singosari Terpaksa Pulang Lebih Awal

Kompas.com - 14/05/2022, 06:43 WIB
Imron Hakiki,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Surat Edaran (SE) Pemerintah Kabupaten Malang yang mengatur tentang operasional hewan ternak ruminansia dan babi di Kabupaten Malang, jawa Timur membuat sejumlah pedagang sapi di pasar batal berdagang.

Salah satunya di Pasar Singosari. Puluhan pedagang ternak di sana memulangkan sapi-sapinya lebih awal, Jumat (13/5/2022).

Terlihat sejumlah mobil pikap dan truk berbondong-bondong mengankut sapinya keluar dari pasar pada sekitar pukul 10.00 WIB. Padahal, pada hari-hari biasanya jam operasional pasar hewan itu sampai pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Wabah PMK Masuk Madiun, Wali Kota: Petugas Disperta Jangan Tidur

Salah satu pedagang, Hasyim (45) mengatakan mereka pulang setelah mendapat sosialisasi dari Polsek Singosari terkait penutupan sementara pasar hewan.

"Biasanya pulangnya itu jam 17.00-an tapi hari ini kami pulang, karena disuruh libur sementara akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)," ungkapnya saat ditemui, Jumat (13/5/2022).

"Tadi pagi petugas juga ada penyemprotan desinfektan di sini," imbuhnya.

Kebijakan penutupan pasar hewan itu, menurut Hasyim tentunya berdampak bagi pendapatannya. Namun, pihaknya mengaku pasrah. Sebab, hal itu juga untuk kebaikan para pedagang.

"Tidak apa-apa, tutup sementara. Daripada kalau buka membuat wabah PMK semakin menyebar, dan kita pun semakin lama tidak berjualan," jelasnya.

Beruntungnya, meskipun harus pulang lebih awal, Hasyim mengaku sudah menjual sembilan sapi.

Baca juga: Antisipasi PMK, Polisi Cegat Pengiriman Hewan Ternak ke Pulau Madura

"Sisa satu sapi yang belum dijual dan dibawa pulang ke daerah Nongkojajar Pasuruan," katanya.

Sementara untuk harga jual sapi, hingga saat ini belum ada perubahan. Yakni berkisar di harga Rp 20 juta ke atas. "Dari 10 sapi yang saya bawa, tersisa satu ini," ujarnya.

Kepala Pasar Hewan Ternak Singosari, Pujiono mengatakan pasca terbitnya SE penutupan pasar hewan itu, Senin (16/5/2022) mendatang akan dilakukan sterilisasi pasar.

"Penyemprotan menyeluruh ke seluruh penjuru pasar hewan, bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang," jelasnya.

Ia menyebut, saat melakukan sosialisasi penutupan pasar hewan, sempat ada ketidaksetujuan dari para pedagang.

Baca juga: Ratusan Sapi di Bangka Belitung Terjangkit PMK, Ini Langkah Pemda

"Sempat ada ungkapan tidak setuju, tapi akhirnya tetap setuju demi mencegah penyebaran," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Malang mengeluarkan Surat Edaran (SE) seiring maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak ruminansia dan babi di Kabupaten Malang.

SE itu dikeluarkan sejak Kamis (12/5/2022) bernomor 800/3699/35.07.201/2022 ditandatangani Bupati Malang, HM Sanusi.

Ada lima poin isi dari SE tersebut. Yakni membatasi lalu lintas dari dan menuju Kabupaten Malang, penutupan semua pasar hewan hingga waktu tidak ditentukan, dan menghentikan operasional tempat pemotongan hewan (TPH) milik perorangan dan mengalihkan pemotongan ke Rumah Pemotongan Hewan.

Kemudian, melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang dan pasar hewan, dan seleksi ketat penyembelihan ternak ruminansia di Rumah Potong Hewan (RPH).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

Surabaya
Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Surabaya
Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Cerita 'Shin Tae-yong KW' Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Cerita "Shin Tae-yong KW" Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Surabaya
Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Surabaya
Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com