Editor
dr. Kasil menyampaikan, empat hari sebelum meninggal, bocah 7 tahun tersebut mengalami demam dan muntah-muntah.
Keluarga sempat membawa pasien ke sebuah rumah sakit swasta. Berdasarkan hasil tes laboratorium, tidak ditemukan adanya penyakit pada pasien.
Karena kondisinya memburuk, pasien dirujuk ke RSUD dr. Iskak Tulungagung pada Jumat dini hari, dan kemudian meninggal dunia pada Jumat selepas maghrib.
Baca juga: 114 Orang Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Apa yang Harus Dilakukan?
Kasil menjelaskan, beberapa saat sebelumnya, pasien tersebut sempat melakukan perjalanan ke Jombang, Jatim, besama keluarga.
Sebelum berangkat, kondisi anak itu sudah tidak enak badan.
"Pasien ini sebelumnya juga belum pernah mengalami penyakit kuning. Jadi sakitnya memang baru kali ini," ungkapnya.
Kasil berpesan kepada masyarakat supaya tidak panik menanggapi kejadian ini.
"Bukan bermaksud menyepelekan, tapi kejadiannya hanya satu dan tidak terjadi penularan. Kasus hepatitis akut berbeda dengan Covid-19," tandasnya.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut, Ini Upaya Dinkes Surabaya
Kasil juga berpesan, bagi anak-anak berusia 16 tahun ke bawah untuk waspada terhadap makanan yang dikonsumsi, terutama yang tidak bisa dipastikan tingkat kebersihannya.
Pasalnya, hepatitis akut ini diduga disebabkan adenovirus lewat makanan dan minuman.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anak 7 Tahun di Tulungagung Meninggal Diduga Karena Hepatitis Akut: Kriteria Sesuai Kemenkes
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang