Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Hepatitis Akut, Seorang Anak di Tulungagung Meninggal, Pasien Sempat Dirawat Intensif

Kompas.com - 09/05/2022, 07:19 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Diduga akibat hepatitis akut, seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), meninggal dunia.

Pasien tersebut mengembuskan napas terakhir pada Jumat (6/5/2022).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkses) Kabupaten Tulungagung dr Kasil mengatakan, pasien sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak, Tulungagung.

Dilansir dari Antara, ciri-ciri klinis pasien identik dengan penyakit hepatitis. Akan tetapi, apa penyebabnya dan sumber hepatitis dari mana belum diketahui.

Berdasarkan hasil laboratorium, tidak terdeteksi virus hepatitis A, B, C, D, ataupun E.

Baca juga: Bayi di Surabaya Dirawat karena Hepatitis, RSUD Soetomo Minta Publik Tunggu Pernyataan Kemenkes

Kasil menerangkan, konfirmasi hepatitis akut ini sesuai dengan kriteria Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kriteria itu antara lain terdapat gejala penyakit kuning, pasien berusia di bawah 10 tahun, dan tidak ada penyebab lain.

Adapun gejala yang muncul seperti demam, diare, urine berwarna lebih pekat, dan feses berwarna pucat.

“Ya, sudah konfirmasi (hepatitis of uknown),” ujarnya, Sabtu (7/5/2022).

Baca juga: Bayi 10 Bulan di Surabaya Diduga Terjangkit Hepatitis Akut, Dirawat di Ruang Isolasi Khusus

Dinkes Tulungagung lakukan penyelidikan epidemiologi

Terkait kejadian ini, Dinkes Kabupaten Tulungagung lantas melakukan penyelidikan epidemiologi.

Dinkes juga mengirimkan sampel darah, urine, dan feses pasien ke Kemenkes.

Kasil menuturkan, Dinkes juga memeriksa fungsi hati kepada anak-anak di lingkungan pasien tersebut.

"Sejauh ini tidak ada anak-anak yang mengalami gejala yang sama. Tidak ditemukan apa pun," ucapnya, dikutip dari Tribunnews, Sabtu.

Berdasarkan penyelidikan, adik kandung pasien juga mengalami sakit dengan gejala serupa.
Hanya saja, gejalanya masih ringan dan belum sampai timbul penyakit kuning.

Saat ini, terang Kasil, anak itu dirawat di RSUD dr. Iskak.

Baca juga: 114 Orang di Jatim Suspek Hepatitis, Khofifah: Jangan Panik, Warga Harus Aware dengan Penyakit Ini

 

Sempat demam dan muntah-muntah

Ilustrasi demamPixabay/Myriams Photos Ilustrasi demam

dr. Kasil menyampaikan, empat hari sebelum meninggal, bocah 7 tahun tersebut mengalami demam dan muntah-muntah.

Keluarga sempat membawa pasien ke sebuah rumah sakit swasta. Berdasarkan hasil tes laboratorium, tidak ditemukan adanya penyakit pada pasien.

Karena kondisinya memburuk, pasien dirujuk ke RSUD dr. Iskak Tulungagung pada Jumat dini hari, dan kemudian meninggal dunia pada Jumat selepas maghrib.

Baca juga: 114 Orang Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Apa yang Harus Dilakukan?

Kasil menjelaskan, beberapa saat sebelumnya, pasien tersebut sempat melakukan perjalanan ke Jombang, Jatim, besama keluarga.

Sebelum berangkat, kondisi anak itu sudah tidak enak badan.

"Pasien ini sebelumnya juga belum pernah mengalami penyakit kuning. Jadi sakitnya memang baru kali ini," ungkapnya.

Minta masyarakat tidak panik

Kasil berpesan kepada masyarakat supaya tidak panik menanggapi kejadian ini.

"Bukan bermaksud menyepelekan, tapi kejadiannya hanya satu dan tidak terjadi penularan. Kasus hepatitis akut berbeda dengan Covid-19," tandasnya.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut, Ini Upaya Dinkes Surabaya

Kasil juga berpesan, bagi anak-anak berusia 16 tahun ke bawah untuk waspada terhadap makanan yang dikonsumsi, terutama yang tidak bisa dipastikan tingkat kebersihannya.

Pasalnya, hepatitis akut ini diduga disebabkan adenovirus lewat makanan dan minuman.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anak 7 Tahun di Tulungagung Meninggal Diduga Karena Hepatitis Akut: Kriteria Sesuai Kemenkes

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com