Sementara itu, proses investigasi juga tengah berjalan, baik dari kepolisian maupun yang utama dari pihak konstruksi, White Water Canada.
"Kita berharap bahwa proses investigasi yang tengah dilakukan oleh Polres Tanjung Perak dan White Water Canada, bisa membuat kejadian ini menjadi terang benderang," kata Khofifah.
Di samping berjalannya proses investigasi, pemerintah juga memprioritaskan penanganan medis hingga terapi psikososial bagi para korban.
Baca juga: Tragedi Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park Surabaya
Selain mengalami cedera secara fisik, proses penyembuhan trauma bagi para korban juga diharapkan bisa beriring di dua rumah sakit serta berlanjut sampai ke rumah.
"Bagaimana penanganan medis seiring dengan penanganan Psychosocial Therapy ini dapat kita maksimalkan. Yang sudah kembali ke rumah, Pak Wali nanti akan mengirimkan tim Trauma Healing yang dimiliki oleh PSM-PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) kita," tutur Khofifah.
Di akhir kunjungannya, Khofifah menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini.
Ia berharap semua korban kejadian ini lekas membaik, seluruh keluarga korban yang tertimpa musibah diberi kesehatan, kesabaran dan kekuatan.
"Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh penyelenggara wahana wisata, khususnya water park dan yang serupa. Semua Kepala Daerah saya minta melakukan pengecekan ulang atas wahana wisata yang ada. Pastikan proses kalibrasi dilakukan secara rutin. Pastikan semua alat permainan aman dan laik digunakan," ujar dia.
Baca juga: Pengelola Klaim Perosotan Kenjeran Park Diperiksa Berkala, Ambrol karena Kelebihan Kapasitas
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, telah mengimbau dan menerbitkan surat kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk melakukan pengecekan menjelang libur Lebaran.
Eri melaporkan total 17 orang korban, sembilan dirawat di RS Soewandhi dan delapan lainnya di RSUD Dr. Soetomo.
Empat orang di antaranya sudah kembali ke rumah dan sisanya tengah mengalami penanganan intensif, baik yang mengalami luka ringan maupun berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.