SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi insiden runtuhnya bagian wahana perosotan di kawasan Kolam Renang Waterpark, Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (8/5/2022).
Gubernur Khofifah melihat langsung kondisi puing-puing pasca kejadian naas yang terjadi pada Sabtu (7/5/2022) siang kemarin, didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, General Manager Kenpark Surabaya Paul Steven, dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim terkait.
Dalam insiden kecelakaan tersebut, tercatat ada 17 orang menjadi korban perosotan kolam renang yang ambrol.
Baca juga: Insiden Perosotan Kenpark Surabaya Ambrol, Wali Kota Eri: Investasi Boleh, Keselamatan Diutamakan
Korban yang mayoritas anak-anak dan remaja, telah mendapat penanganan medis di RSUD Dr. Soetomo dan RS Dr. Soewandhi Surabaya.
Khofifah menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan berbagai pihak. Di antaranya Wali Kota Surabaya dan pengelola Kenpark guna melakukan investigasi menyeluruh atas penyebab tragedi tersebut.
"Hari ini, seperti yang sudah terkonfirmasi, kami melihat di lapangan ada bagian dari Cycle Waterpark yang patah," kata Khofifah, Minggu.
Ia menuturkan, menurut penjelasan tim manajemen Kenpark, Paul, wahana perosotan telah mengalami proses kalibrasi pada tahun lalu.
Baca juga: Kesaksian Petugas Saat Perosotan di Kenjeran Park Ambrol, Ada Penumpukan dan Sempat Ditegur
Bahkan, kalibrasi berkala juga telah dilakukan dua tahun lalu.
"Saya tadi bertanya pada Pak Paul, Manager Kenpark, proses kalibrasinya bagaimana. Rupanya dua tahun lalu sudah dilakukan kalibrasi, tahun kemarin terkonfirmasi juga dilakukan kalibrasi," kata Khofifah.
Sementara itu, proses investigasi juga tengah berjalan, baik dari kepolisian maupun yang utama dari pihak konstruksi, White Water Canada.
"Kita berharap bahwa proses investigasi yang tengah dilakukan oleh Polres Tanjung Perak dan White Water Canada, bisa membuat kejadian ini menjadi terang benderang," kata Khofifah.
Di samping berjalannya proses investigasi, pemerintah juga memprioritaskan penanganan medis hingga terapi psikososial bagi para korban.
Baca juga: Tragedi Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park Surabaya
Selain mengalami cedera secara fisik, proses penyembuhan trauma bagi para korban juga diharapkan bisa beriring di dua rumah sakit serta berlanjut sampai ke rumah.
"Bagaimana penanganan medis seiring dengan penanganan Psychosocial Therapy ini dapat kita maksimalkan. Yang sudah kembali ke rumah, Pak Wali nanti akan mengirimkan tim Trauma Healing yang dimiliki oleh PSM-PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) kita," tutur Khofifah.
Di akhir kunjungannya, Khofifah menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini.
Ia berharap semua korban kejadian ini lekas membaik, seluruh keluarga korban yang tertimpa musibah diberi kesehatan, kesabaran dan kekuatan.
"Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh penyelenggara wahana wisata, khususnya water park dan yang serupa. Semua Kepala Daerah saya minta melakukan pengecekan ulang atas wahana wisata yang ada. Pastikan proses kalibrasi dilakukan secara rutin. Pastikan semua alat permainan aman dan laik digunakan," ujar dia.
Baca juga: Pengelola Klaim Perosotan Kenjeran Park Diperiksa Berkala, Ambrol karena Kelebihan Kapasitas
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, telah mengimbau dan menerbitkan surat kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk melakukan pengecekan menjelang libur Lebaran.
Eri melaporkan total 17 orang korban, sembilan dirawat di RS Soewandhi dan delapan lainnya di RSUD Dr. Soetomo.
Empat orang di antaranya sudah kembali ke rumah dan sisanya tengah mengalami penanganan intensif, baik yang mengalami luka ringan maupun berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.