Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mulia Mbok Yem Tetap Akan Jualan di Puncak Gunung Lawu meski Harus Ditandu

Kompas.com - 30/04/2022, 14:45 WIB
Sukoco,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Usia yang hampir 65 tahun tak menyurutkan niat Wakiyem atau Mbok Yem, pemilik warung nasi pecel legendaris di Puncak Gunung Lawu, untuk tetap berjualan.

Ditemui di rumahnya Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Mbok Yem mengatakan, bagi dirinya, berjualan nasi pecel di Puncak Gunung Lawu tak sekadar mencari penghidupan. Tetapi, menolong sesama, itu yang menurutnya lebih penting.

"Saya senang bisa menolong orang yang membutuhkan di sana. Mereka tidak perlu repot dan khawatir soal makan dan minum saat berada di Puncak Lawu,” ujar Mbok Yem, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Viral Video Mbok Yem Ditandu Turun dari Gunung Lawu untuk Rayakan Lebaran

Selain bisa membantu para pendaki, Mbok Yem mengaku, di puncak Gunung Lawu bisa menemukan kedamaian.

Puncak Gunung Lawu yang dipercaya sebagai tempat terakhir keberadaan Prabu Brawijaya, menurutnya, tempat terbaik untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa.

“Pokoknya di sana itu ingatan kita hanya kepada Yang Maha Kuasa saja. Saya tidak mikir yang lain,” imbuhnya.

JAWATIMUR 20220430 Akan Tetap Jualan di Puncak Gunung Lawu, Naik Tandu Akan Jadi Kegiatan Rutin Mbok Yem Naik Turun Gunung Lawu.KOMPAS.COM/SUKOCO JAWATIMUR 20220430 Akan Tetap Jualan di Puncak Gunung Lawu, Naik Tandu Akan Jadi Kegiatan Rutin Mbok Yem Naik Turun Gunung Lawu.

Meski sempat diminta anak dan cucunya untuk beristirahat di rumah, Mbok Yem mengaku akan tetap mendaki GUnung Lawu untuk membuka warung nasi pecelnya.

Baca juga: Kisah Kakek Kadri, 30 Tahun Naik Turun Gunung Antar Logistik ke Warung Mbok Yem, Meninggal dengan Jasad Bersandar di Tebing

 

Tandu saat ini akan menjadi alat bantu Mbok Yem untuk naik dan turun Gunung Lawu.

“Sudah tua ya sekarang ditandu. Sudah tidak kuat seperti muda dulu. Dulu naik turun gunung menggendong barang,” ucapnya.

Mbok Yem pernah turun dari Gunung Lawu menggunakan tandu pada 2019 untuk menikahkan cucunya pada Juni 2020.

Sebelum menggunakan tandu, Mbok Yem mengaku minta digendong oleh anaknya jika sudah tidak kuat lagi mendaki Puncak Gunung Lawu.

“Biasanya kalau sudah di atas pos 2 dari Pos Cemoro Sewu Mbok Yem akan digendong atau dituntun untuk naik,” ujar Syaifuk Gimbal, kerabat Mbok Yem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com