Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Slamet, Uang Rp 280 Juta Raib Dirampas Perampok Bercelurit, Tangannya Juga Dilukai

Kompas.com - 19/04/2022, 15:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MADIUN, KOMPAS.com- Uang Rp 280 juta milik pengusaha gabah di Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur bernama Slamet Supriyanto (46) raib dirampas perampok.

Padahal uang tersebut baru saja diambilnya dari bank.

Tak hanya itu, empat perampok tersebut juga melukai tangan Slamet dengan celurit.

Baca juga: Pengusaha Gabah di Madiun Dirampok Usai Ambil Uang di Bank, Rp 280 Juta Raib

Didatangi saat baru saja tiba di rumah

Kapolsek Saradan AKP Afin Choirudin mengemukakan, perampokan terjadi di rumah Slamet di Kecamatan Saradan, Madiun.

Slamet saat itu baru saja pulang setelah mengambil uang ratusan juta di bank.

Diduga para perampok tersebut sudah mengikuti Slamet sejak dari bank tempatnya mengambil uang.

"Jadi awalnya korban ambil uang dari bank sebesar Rp 280 juta, kemudian korban pulang ke rumah," kata dia, Senin (18/4/2022).

Tiba-tiba, empat orang berboncengan dengan dua sepeda motor mendatangi rumahnya.

Baca juga: Kronologi Pengusaha Gabah di Madiun Dirampok Usai Ambil Uang di Bank, Kerugian Rp 280 Juta

Rp 280 juta dirampas

Afin mengemukakan, kawanan perampok tersebut lalu merampas uang Rp 280 juta yang diambilnya dari bank.

Uang itu ditaruh di dalam sebuah tas.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Madiun Hari Ini, 19 April 2022

 

Perampok juga sempat menyabetkan senjata tajam hingga tangan kiri Slamet mengalami luka bacokan.

Dia pun harus dirawat di salah satu rumah sakit di Solo, Jawa Tengah.

Kabur ke arah Nganjuk

Afin mengemukakan, dari keterangan tetangga korban yang bernama Aris, dia sempat mendengar suara benturan keras dari rumah korban.

Ternyata warga melihat ada dua orang berboncengan dengan membawa celurit di rumah korban.

Warga sempat mengejar, namun para perampok itu melarikan diri ke arah Kabupaten Nganjuk.

Polisi kini tengah menangani kasus tersebut.

“Kami sementara proses lidik dan menenangkan korban supaya nanti memberikan keterangan,” ungkap Afin.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com