Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbakar, Ini Sejarah Tunjungan Plaza Surabaya, Pernah Jadi Lokasi Perdagangan Kaum Elite Eropa

Kompas.com, 14 April 2022, 15:55 WIB
Rachmawati

Editor

Pernah jadi pusat perdagangan kaum elite Eropa

Efrilia menulis Jalan Tunjungan sudah menjadi pusat perdagangan atau pasar bagi kaum elite Eropa. Pada zaman kolonial Belanda terdapat budaya yang dikenal yakni mlaku-mlaku (jalan-jalan) di Tunjungan.

Saat itu orang Belanda yang tinggal di Surabaya senang berjalan-jalan di sekitar Jalan Tunjungan baik berbelanja atau sekedar refreshing.

Mlaku-mlaku di Tunjungan kemudian menjadi ikon Surabaya pada tahun 1970-an berbarengan dengan lagu yang dikarang oleh Is Haryanto yang dinyanyikan oleh Mus Mulyadi.

Lagu yang berjudul Rek Ayo Rek itu menggambarkan tentang jalan-jalan di Tunjungan beserta keramaiannya.

Baca juga: Tunjungan Plaza 5 Surabaya Tutup Total Usai Kebakaran

Disebutkan, secara historis Tunjungan Plaza terletak dekat dengan pusat perdagangan kota yang sudah ada dan berjaya sejak zaman Belanda. Antaranya Toko Nam dan Jalan Tunjungan.

Toko Nam adalah toko serba ada yang cenderung memiliki konsep departement store. Sementara Jalan Tunjungan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Eropa.

Di Jalan Tunjungan banyak toko yang menjual barang-barang eksklusif dan impor. Serta terdapat bar, diskotik atai cafe yang digunakan untuk bersantai.

Tak hanya itu. Tunjungan Plaza memiliki lokasi yang dekat dengan beberapa hotel seperti Hotel Majapahit yang berada di Jalan Tunjungan. Hotel Simpang di Jalan Pemuda, Hotel Bumi Hyatt yang ada di Jalan Basuki Rachmat.

Baca juga: Telusuri Penyebab Kebakaran Tunjungan Plaza, Tim Labfor Kumpulkan Barang Bukti

Letaknya yang dekat dengan hotel, membuat tamu bannyak berkunjung ke Tunjungan Plaza.

Tunjungan Plaza juga memiliki letak yang strategis berada di jantung Surabaya dan dekat dengan beberapa pasar besar.

Antara lain Pasar Tunjungan, Pasar Bblauran dan Pasar Genteng. Serta dekat dengan pertokoan besar lainnya seperti Toko Metro, Appolo Plaza, Surabaya Indah Plaza dan Wijaya.

Di dekat TP juga ada dua bioskop yang terkenal yakni Bioskop Presiden dan Bioskop Arjuna.

Munculnya Tunjungan Plaza mengawali membuat banyak investor ikut membuka plaza-plaza sejenis dengan konsep yang sama di Surabaya. Perkembangan perdagangan eceran berskala besar mulai tumbuh dengan pesat di Surabaya ketika para investor berlomba-lomba mendirikan pusat perbelanjaan modern.

Baca juga: Bukan Tunjungan Plaza, Inilah Mal Terluas di Indonesia

Pusat perbelanjaan modern atau mal yang berdiri setelah Tunjungan Plaza antara lain Surabaya Plaza yang dibuka pada tahun 1988 oleh Presiden Soeharto; Jembatan Merah Plaza yang dibuka pada 1995 oleh putri Presiden Soeharto yaitu Tutut; dan tahun 1996 pegembang Sinar Galaxy membuka Galaxy Mall.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal Editor : Andi Hartik)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau