Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pemadam Kebakaran di Tunjungan Plaza Dipertanyakan, Ini Tanggapan Pengelola

Kompas.com - 14/04/2022, 15:20 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Mal Tunjungan Plaza, Surabaya, Jawa Timur, terbakar pada Rabu (13/4/2022) pukul 17.37 WIB.

Tampak dari luar gedung, api membumbung tinggi dan membuat beberapa material yang terbakar sempat runtuh.

Baca juga: Tunjungan Plaza Terbakar, Sistem Pemadaman Kebakaran Dipertanyakan

Dalam peristiwa tersebut, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya dengan sigap menerjunkan puluhan personel untuk memadamkan si jago merah.

Api pokok berhasil dipadamkan pada pukul 18.00 WIB. Tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.

Direktur PT Pakuwon Jati Tbk selaku pihak pengelola Tunjungan Plaza, Sutandi Purnomosidi mengungkapkan alat pengamanan di dalam gedung sudah didesain dengan sistem termutakhir.

Hal itu menanggapi pernyataan anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Michael Josiah yang mempertanyakan sistem pemadam kebakaran di Tunjungan Plaza saat terjadi insiden kebakaran.

"Alat safety di gedung kami sudah didesain dengan sistem yang paling modern," kata Sutandi di Surabaya, Kamis (14/4/2022).

Menurut dia, saat bagian dinding luar gedung terbakar, seluruh fire alarm dan alat safety lainnya terkoneksi langsung ke dalam panel room yang ada di monitor.

"Sehingga, ketika ada fire alarm menyala, ini bisa langsung terdeteksi titik-titiknya," ujar dia.

Dengan demikian, saat insiden kebakaran itu, fire alarm langsung menyala dan tim penanggulangan yang mengetahui tanda melalui fire safety bisa langsung meluncur ke lokasi kebakaran untuk melakukan tindakan.

"Dan kita pastikan, dengan alat itu (sistem pemadaman kebakaran), semua bisa diatasi dan bisa melokalisir api tidak merambat ke mana-mana," kata dia.

Ia meyakini, insiden kebakaran itu murni karena masalah teknis dan tidak ada unsur kesengajaan yang dibuat orang tak bertanggung jawab.

"Saya kira ini masalah teknis, sambil kita menunggu hasil investigasinya. Tetapi kita sudah bisa melihat, karena kerusakannya pada alat komponen AC yang berada di luar gedung itu di lantai 10," imbuh dia.

Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Michael Josiah mempertanyakan sistem pemadam kebakaran di lokasi tersebut.

Ia juga megaku heran dengan besarnya api yang membakar bagian atas gedung. Padahal, gedung Tunjungan Plaza 5 itu relatif masih baru.

"Tentu sistem pemadaman kebakarannya juga masih baru dan canggih. Tapi kenapa kok bisa sebesar itu? Ini membahayakan pengunjung," kata Michael di Surabaya, Rabu (13/4/42022).

Menurut informasi yang dia terima, petugas keamanan di Tunjungan Plaza terlihat panik dan tidak ada satu pun SOP penanganan kebakaran yang dijalankan.

"Padahal hidran kan ada di mana-mana. Ini harus menjadi catatan penting. Untung ga ada korban jiwa," ujar dia.

Baca juga: Soal Kebakaran di Tunjungan Plaza, Wali Kota Surabaya: Dalam 18 Menit Sudah Dipadamkan

Ia meminta Pemerintah Kota Surabaya melalui dinas terkait untuk memeriksa sistem keamanan gedung. 

"Jangan sampai ada masyarakat yang menjadi korban jiwa. Pengusaha jangan hanya memikirkan keuntungan saja. Keselamatan pengunjung wajib diutamakan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com