KOMPAS.com - Kasatreskrim Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo menyatakan, dari hasil otopsi mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetyo Lajuardi (26), terungkap bahwa korban tewas akibat kekerasan benda tumpul di dada.
Benda tumpul tersebut diduga injakan di dada korban.
"Korban tewas karena terjadi penggumpalan darah di bagian dada akibat kekerasan benda tumpul, sehingga paru-parunya mengempis," ujar Adhi melalui sambungan telepon, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Polisi Periksa Pacar Mahasiswa Kedokteran UB yang Tewas di Pasuruan
Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya telah memeriksa pacar korban dan saksi di TKP.
Adhi memastikan masih mengumpulkan data dari keterangan saksi tersebut.
"Masih proses penyelidikan, meliputi pemeriksaan saksi-saksi dan mencari petunjuk," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, mayat Bagus Prasetyo Lajuardi ditemukan warga setempat di salah satu pekarangan yang berada di Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/4/2022) pukul 08.30 WIB.
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran yang Tewas di Pasuruan Dimakamkan di Blitar
Saat olah TKP, polisi tidak menemukan identitas korban, hanya menemukan uang senilai Rp 150.000. Bahkan, mobil Kijang Innova yang sebelumnya dikendarai korban juga raib.
"Identitas korban terindetifikasi melalui sidik jari," ujarnya.
Korban terlihat terakhir kali pada Kamis (7/4/2022) bersama pacarnya, TS menggunakan mobil Toyota Innova.
Jenazah Bagus kini telah dimakamkan di Blitar.
KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.