Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tari Rampogan, Tari Gladiator dari Ngawi

Kompas.com - 09/04/2022, 17:04 WIB
Sukoco,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Meski susah diterima nalar, namun sebagian tombak milik warga menurut penulis buku kuno terjadi sesuatu yang aneh di mana saat tombak diacungkan kepada harimau yang sedang marah, harimau tersebut tiba-tiba saja hanya bisa menggeram sambil merapatkan badannya ke tanah.

“Antara percaya dan tidak cerita yang kita terima seperti itu, bahwa senjata tombak milik warga dipastikan mempunyai tuah,” jelas Sulistyono.

Saat harimau lepas dari lapangan

Serapat-rapatnya warga mengurung harimau yang dilepas di tengah kalangan, namun ada kalanya seekor harimau mampu melepaskan diri.

Di buku Ngawi Tempo Doeloe, penulis juga menceritakan bagaimana reaksi warga ketika salah satu harimau berhasil lepas dan melarikan diri.

Baca juga: Tari Gendang Beleq, Pengantar Perjuangan Para Pebalap MotoGP

Lepasnya harimau tentunya membuat penonton yang memadati lapangan Kabupaten Ngawi panik dan lari tunggang langgang menyelamatkan diri.

Kepanikan warga juga membuat panggung yang terbuat dari bambu, yang biasanya ditempati oleh perempuan dan pejabat, sempat ambruk yang membuat sejumlah penonton terluka.

Karena masih banyak hutan lebat yang berada di sekitar Ngawi membuat harimau yang lepas bisa selamat kembali ke hutan.

Dari tulisan terbitan 1900-an tersebut, juga disebutkan kapan pemerintah Belanda akhirnya melarang rampogan digelar.

Pemerintah Hindai Belanda melarang rampogan digelar pada 1905 dengan alasan pembunuhan harimau dengan cara ditombak dinilai sadis.

Baca juga: Sederet Fakta Tari Bedhaya Anglir Mendung Mangkunegaran Solo, dari Penari Remaja hingga Ritual Puasa Sebelum Pentas

“Awit tahun 1905 Nagari Ngawi sampun mboten amarengaken (Sejak tahun 1905 pemerintah daerah Ngawi mulai melarang),” tulisnya.

Sejak pandemi Covid-19, pagelaran Tari Rampogan untuk mengiringi prosesi kirab pusaka dalam peringatan HUT Kabupaten Ngawi ditiadakan.

Sulistyono mengaku jika pementasan tari rampogan sidah diperbolehkan, dia berujar akan melengkapi tari tersebut dengan sendratari yang akan dibawakan secara kolosal di Alun-alun Ngawi.

Hal tersebut juga untuk memberikan edukasi melalui seni kepada masyarakat terkait tradisi yang pernah ada di Kabupaten Ngawi. “Kita lihat kondisi dan situasi dulu apakah tari tersebut bisa kita pentaskan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com