PACITAN, KOMPAS.com- Polisi di Pacitan, Jawa Timur membongkar kasus penjualan jaringan internet ilegal yang dilakukan oleh seorang pria berinsial IA (28).
Tersangka yang memiliki keahlian di bidang IT, justru memanfaatkan ketidaktahuan warga.
"Tersangka memanfaatkan ketidaktahuan warga dan memanfaatkan pengetahuan dirinya yang lebih tentang Informasi Teknologi (IT)," kata Kepala Kepolisian Resor Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono, Selasa (5/4/2022).
Lantas bagaimana modus penjualan WiFi ilegal ini?
Baca juga: Raup Untung Rp 15 Juta Per Bulan, Penjual WiFi Ilegal di Pacitan Ditangkap, Punya 96 Pelanggan
Pelaku mulanya membeli paket kuota internet (Bandwidth) dari PT. Telkom Indonesia, kemudian dia menyebarluaskan lagi ke pelanggan tanpa izin resmi.
Selama menjalankan aksinya, IA telah memiliki 96 pelanggan.
Di rumah tersangka, ditemukan alat penyalur khusus yang berfungsi menyalurkan jaringan secara bercabang.
Pelanggan diminta membayar Rp 1,5 juta untuk pemasangan awal jaringan internet.
Kemudian mereka masih dimintai Rp 165.000 per bulan.
Baca juga: Pencarian Warga Palembang yang Hilang di Pantai Siung, Sampai Perairan Pacitan Jawa Timur
"Ini sangat merugikan masyarakat dan negara. Padahal pemasangan awal dari Telkom itu gratis," kata Wiwit.
Sedangkan tersangka sendiri membayar Rp 1,3 juta per bulan sesuai tarif besaran paket besaran kuota yang berkapasitas 90 Mbps.
Dari kapasitas tersebut, tersangka membagi pada 96 pelanggan.
Per pelanggan mendapatkan 0,8 Mbps dan harus membayar Rp 165.000 pada tersangka.
"Jelas ini mencari untung pribadi. Beban biaya yang dibayar pelanggan ke pelaku tidak sesuai kapasitas WiFi," katanya.
Baca juga: Lokasi Vaksin Booster di Pacitan Maret 2022: Cara Mendaftar, Jadwal, dan Jenis Vaksin
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.