Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbincang dengan Warga Saat Tinjau Pasar, Wali Kota Batu: Banyakin Merebus Ya Bu...

Kompas.com - 30/03/2022, 15:16 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Jelang Ramadhan, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso meninjau pedagang di tempat pasar relokasi pada Rabu (30/3/2022).

Orang nomor satu di Kota Batu, Jawa Timur, itu sempat berbincang-bincang dengan beberapa ibu-ibu yang mengeluhkan mahalnya harga minyak goreng (migor) kemasan.

"Banyakin merebus ya Bu," kata Dewanti kepada salah satu ibu-ibu, Rabu.

Soal keluhan minyak goreng dari masyarakat, menurutnya, kondisi tersebut terjadi secara nasional.

Dewanti juga menyampaikan ketersedian minyak goreng kemasan relatif aman. Sedangkan minyak goreng curah berbanding jauh karena stoknya tidak ada.

"Terutama memang harga minyak goreng yang dikeluhkan oleh masyarakat, tapi kita tahu bahwa situasi ini nasional, stok ada semua tetapi untuk minyak curah tidak ada, tapi yang kemasan ada," katanya.

Pemkot Batu berupaya memberi masukan ke Pemerintah Pusat agar harga minyak goreng kemasan bisa terjangkau.

Begitu juga melakukan operasi pasar minyak goreng curah, pihaknya akan mengajukan terlebih dahulu ke Pemerintah Pusat.

Baca juga: Tertangkap Petik Cabai yang Siap Panen, 2 Maling di Kota Batu Dihajar Warga

Dewanti juga mengungkapkan Pemkot Batu tidak sanggup melakukan subsidi minyak goreng.

"Kita kalau mau subsidi Rp 10.000 satu liternya tidak akan kuat," katanya.

Selain itu, daya beli masyarakat berbelanja minyak goreng kemasan masih landai. Hal itu karena situasi dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung.

"Demikian juga saat ini tanggal tua masih landai, ketika nanti awal bulan mudah-mudahan bisa ada pergerakan ketika situasi dan kondisi ekonomi membaik," katanya.

Kepala Diskumdag Kota Batu Eko Suhartono mengatakan, minyak goreng curah rata-rata cenderung dibutuhkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Sedangkan minyak goreng kemasan dibutuhkan masyarakat rumah tangga.

"Bagaimana kebutuhan UMKM pasti kita ajukan seperti yang beberapa waktu lalu dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia) ada yang datang, ada PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia) juga, pasti akan difasilitasi berapa yang dibutuhkan nanti dikoordinir," ungkapnya.

Pihaknya juga belum bisa memastikan berapa jumlah kebutuhan tersebut.

Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ada stok minyak goreng curah di pasar relokasi karena tidak diminati masyarakat. Sehingga, jika dilakukan operasi pasar atau penggelontoran minyak goreng curah dikhawatirkan menjadi sia-sia.

"Kalau minyak curah dijual di sini pangsa pasarnya tidak begitu menarik buat rumahan, kalau dimasukkan di sini enggak ada yang beli gimana, artinya bukan langka," katanya.

Salah satu pedagang sembako, Siti Khotijah mengakui, ada penurunan penjualan minyak goreng kemasan. Sebab dengan harga yang mahal, masyarakat mengurangi pembeliannya.

Ia memastikan, stok minyak goreng kemasan masih ada.

"Minyak goreng kemasan mahal, ada barangnya, daripada kemarin murah nggak ada barangnya. Yang beli minyak goreng kemasan ya pasti berkurang, yang biasanya beli dua liter sekarang hanya satu liter, jadi biasanya goreng tempe jadi jarang," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Sekolah SPI Kota Batu, Kak Seto Berharap Sekolah Tak Ditutup

Pihaknya juga sempat meminta kepada Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko untuk bisa menurunkan harga minyak goreng kemasan.

"Bu Wali bilang kalau saya punya pabrik minyak diturunkan, saya bilang lagi paling tidak dibantu Bu, kata Bu Wali iya nanti dibantu doa," katanya.

Siti mengaku sudah sekitar satu minggu tak berjualan minyak goreng curah. Ia tak mendapat pasokan dari distributor.

"Tapi semingguan ini dari salesnya atau distributornya nggak jualan minyak goreng alasannya nggak ada barangnya," katanya.

Dia berharap pemerintah bisa menggelontorkan operasi minyak goreng curah seperti yang ada di daerah lainnya.

"Harapannya bisa ada minyak goreng curah murah, kayak yang di daerah lain ada yang distribusi pakai truk tangki, biar masyarakat kecil menjangkau untuk mencukupi kebutuhan keluarganya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com