Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Ngaglik 1 di Lamongan Ambles Diduga karena Kerap Dilewati Truk ODOL

Kompas.com, 30 Maret 2022, 06:33 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Jembatan Ngaglik 1 di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur patah dan ambles diduga karena kerap dilewati kendaraan yang kelebihan muatan atau Over Dimension Over Load (ODOL). 

PPK 4.5 Provinsi Jatim Wilayah 4 Satker Pelaksanaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali I Ketut Payun Astapa mengungkapkan, ukuran panjang jembatan yang ambles sekitar 25 meter, sedangkan lebarnya 8,75 meter. 

"Jadi (sisi) kanan kiri untuk sementara bisa dilewati kendaraan ringan atau pribadi," kata Payun di sela peninjauan lokasi, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Jembatan Ngaglik 1 Lamongan Patah dan Ambles, Polisi: Tidak Ada Korban Jiwa

Payun menuturkan, jembatan itu diduga patah dan ambles karena berulang kali dilewati kendaraan berat. 

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, terdapat dua sepeda motor, satu pikap, dan satu truk gandeng saat jembatan patah dan ambles. 

Truk gandeng yang melintas tersebut, kata dia, sempat terjebak saat jembatan ambles meski akhirnya lolos. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 

"Selalu dilakukan perawatan. Tapi tadi kan ada kendaraan berat yang lewat, sesuai yang dilihat saksi pas jatuh (patah dan kemudian ambles)," ucap Payun.

Pihaknya mengungkapkan akan segera memperbaiki bagian yang ambles tersebut. 

"Jembatan ambles ini yang lama, sedangkan yang di kanan-kiri ini yang baru, pelebaran. Sementara yang ambles ini akan kita bongkar dan perbaiki," kata Payun.

Baca juga: Jembatan Gantung Pengganti Gladak Perak Lumajang Ditargetkan Selesai Sebelum Lebaran

Adapun, Payun menambahkan, guna mempercepat proses perbaikan Jembatan Ngaglik 1, pada Selasa malam sudah didatangkan alat berat untuk membongkar jembatan.

Sementara untuk penanganan selanjutnya, akan dibahas antara BBPJN Jawa Timur-Bali dengan Satuan Kerja (Satker) terkait.

"Kita bongkar jembatannya yang ambles, selanjutnya kita akan koordinasikan lagi dengan Balai (BBPJN) maupun Satker, terkait penanganan lebih lanjut. Kita juga mendatangkan alat berat," tutur Payun.

Ia menuturkan, kendaraan kecil dan sepeda motor masih diperbolehkan melintas di sisi kanan dan kiri jembatan yang ambles. 

Sedangkan untuk kendaraan berat dialihkan melewati jalur Daendels di utara Lamongan.

Baca juga: Oknum Guru di Lamongan Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Bansos Bedah Rumah Warga 

Dibangun sejak 1993

Sementara itu Kabid Preservasi 1 BBPJN Jawa Timur-Bali, Sodeli menambahkan, Jembatan Ngaglik 1 yang ambles itu dibangun sejak tahun 1993.

Menurutnya, umur jembatan diprediksi mencapai 40 tahun, dengan hitungan dalam keadaan normal.

"Memang ini yang perlu kita waspadai, karena faktor umur itu bisa cepat (dari perkiraan). Kita tidak mau menyalahkan, karena bagaimana pun setiap jembatan punya lendutan. Sehingga kendaraan lewat memengaruhi lendutan itu, jadi lama-kelamaan itu menjadi lebih mempercepat umur," terang Sodeli.

Baca juga: Jembatan Ngaglik di Jalan Poros Nasional Lamongan Ambles, Warga Sempat Dengar Suara Keras

Untuk itu, lanjut Sodeli, pihaknya berharap pembatasan pada muatan kendaraan untuk mencegah kejadian seperti di Jembatan Ngaglik 1 terulang.

Termasuk menghimbau semua pihak terkait untuk melakukan pembatasan muatan kendaraan dan mencegah kendaraan ODOL melintas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau