BLITAR, KOMPAS.com - Fajar Rofianto (24), warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur memimpin sebuah tim olahraga elektronik (e-sports) dan baru saja lolos ke kompetisi game dunia Apex Legends Global Series di Swedia.
Anggota asosiasi olahraga elektronik Indonesia (ESI) Cabang Kota Blitar itu ditemui Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario di ruang kerjanya, Senin (28/3/2022), menjelang keberangkatannya ke Kota Stockholm, Swedia.
"Tim yang saya pimpin berhasil meraih peringkat ke-5 turnamen tingkat Asia yang baru selesai kemarin, Minggu," kata Fajar kepada Kompas.com, Senin.
"Lima besar dari turnamen level Asia termasuk tim saya berhak maju ke babak selanjutnya untuk level dunia di Swedia," tambahnya.
Baca juga: Wali Kota Blitar Akan Terbitkan SE Larangan Buka Puasa Bersama bagi ASN dan Pejabat
Meski timnya, Method2Madness, berbasis di Sidney, Australia, namun semua personel adalah warga negara Indonesia.
Selain Fajar, mereka adalah Muamar Fahri Abror (18) dari Tangerang, Muhammad Arie Rafly (21) dari Pekanbaru, dan Muhammad Hafiz (17) dari Palembang.
Fajar menggambarkan olahraga elektronik Apex Legends mirip dengan permainan online PUBG Mobile.
Di Apex Legenda, ujarnya, setiap tim berisi tiga personel bertempur di dunia maya melawan sembilan tim lain.
Baca juga: Tempat Jagal Anjing di Blitar Digerebek, Polisi Periksa Pemilik
Selama babak penyisihan di tingkat Asia, turnamen berlangsung secara daring.
Namun untuk babak turnamen tingkat dunia nanti, ujarnya, seluruh tim yang bertanding harus hadir secara langsung di sebuah aula yang disiapkan di Kota Stockholm.
"Turnamen akan dimulai tanggal 29 April selama satu pekan. Tapi kami harus sudah tiba di lokasi 20 April karena harus menjalani karantina sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: Kampung Coklat Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket Masuk, Pemilik, dan Rute
Di Stockholm, tim Method2Madness yang dia pimpin akan berhadapan dengan 39 tim lainnya dari berbagai penjuru dunia, sehingga total ada 40 tim.
Peserta turnamen akan berkompetisi di babak grup dan setiap grup berisi 10 tim yang bertanding.
Babak grup, kata Fajar, akan menggugurkan 20 tim, menyisakan 20 tim untuk bertanding di babak final.
Fajar menjelaskan, turnamen tersebut menyediakan hadiah uang dengan USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar.
"Juara pertama mendapatkan USD 500.000. Saya lupa berapa yang juara dua, tiga, dan seterusnya. Tapi 40 tim yang berangkat ke Stockholm akan dapat hadiah paling sedikit USD 4.500 atau sekitar Rp 60 juta," ujarnya.
Baca juga: Tenggelamkan Anjing ke Bak hingga Mati, Warga di Blitar Dijerat Pasal Penganiayaan Hewan
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario menyatakan kebanggaannya pada prestasi Fajar sebagai anggota ESI Kota Blitar.
Meski tidak menyebut bentuk dukungan yang akan diberikan Pemerintah Kota Blitar, Tjutjuk memastikan akan memberikan dukungan moral kepada Fajar.
"Karena otomatis dia akan membawa nama Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur dan juga Indonesia," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.