Salin Artikel

Pemuda Blitar Lolos Turnamen Dunia Apex Legends di Swedia, Berebut Hadiah Senilai Rp 14 Miliar

Anggota asosiasi olahraga elektronik Indonesia (ESI) Cabang Kota Blitar itu ditemui Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario di ruang kerjanya, Senin (28/3/2022), menjelang keberangkatannya ke Kota Stockholm, Swedia.

"Tim yang saya pimpin berhasil meraih peringkat ke-5 turnamen tingkat Asia yang baru selesai kemarin, Minggu," kata Fajar kepada Kompas.com, Senin.

"Lima besar dari turnamen level Asia termasuk tim saya berhak maju ke babak selanjutnya untuk level dunia di Swedia," tambahnya.

Meski timnya, Method2Madness, berbasis di Sidney, Australia, namun semua personel adalah warga negara Indonesia.

Selain Fajar, mereka adalah Muamar Fahri Abror (18) dari Tangerang, Muhammad Arie Rafly (21) dari Pekanbaru, dan Muhammad Hafiz (17) dari Palembang.

Fajar menggambarkan olahraga elektronik Apex Legends mirip dengan permainan online PUBG Mobile.

Di Apex Legenda, ujarnya, setiap tim berisi tiga personel bertempur di dunia maya melawan sembilan tim lain.

Selama babak penyisihan di tingkat Asia, turnamen berlangsung secara daring. 

Namun untuk babak turnamen tingkat dunia nanti, ujarnya, seluruh tim yang bertanding harus hadir secara langsung di sebuah aula yang disiapkan di Kota Stockholm.

"Turnamen akan dimulai tanggal 29 April selama satu pekan. Tapi kami harus sudah tiba di lokasi 20 April karena harus menjalani karantina sebelumnya," ujarnya.


Total hadiah senilai Rp 14 miliar

Di Stockholm, tim Method2Madness yang dia pimpin akan berhadapan dengan 39 tim lainnya dari berbagai penjuru dunia, sehingga total ada 40 tim.

Peserta turnamen akan berkompetisi di babak grup dan setiap grup berisi 10 tim yang bertanding.

Babak grup, kata Fajar, akan menggugurkan 20 tim, menyisakan 20 tim untuk bertanding di babak final.

Fajar menjelaskan, turnamen tersebut menyediakan hadiah uang dengan USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar.

"Juara pertama mendapatkan USD 500.000. Saya lupa berapa yang juara dua, tiga, dan seterusnya. Tapi 40 tim yang berangkat ke Stockholm akan dapat hadiah paling sedikit USD 4.500 atau sekitar Rp 60 juta," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario menyatakan kebanggaannya pada prestasi Fajar sebagai anggota ESI Kota Blitar.

Meski tidak menyebut bentuk dukungan yang akan diberikan Pemerintah Kota Blitar, Tjutjuk memastikan akan memberikan dukungan moral kepada Fajar.

"Karena otomatis dia akan membawa nama Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur dan juga Indonesia," ujarnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/28/164332978/pemuda-blitar-lolos-turnamen-dunia-apex-legends-di-swedia-berebut-hadiah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com