Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirundung karena Beri Susu Formula, Ibu di Jember Lempar Bayinya ke Sumur

Kompas.com - 28/03/2022, 05:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

JEMBER, KOMPAS.com - Seorang ibu di Jember, Jawa Timur berinisial FN (25) melempar bayinya ke sumur hingga tewas. FN mengaku dirinya sering dirundung karena tidak menyusui dengan ASI dan memberi susu formula untuk bayinya.

Peristiwa itu terjadi di rumah FN di Dusun Bregoh, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember.

“Tersangka FN mengaku sering di-bully, dianggap wanita kurang sempurna karena bayinya tidak diberi ASI," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna pada Kompas.com via telepon, Minggu (27/3/2022).

Baca juga: Teka-teki Bayi 1 Bulan Tewas di Dalam Sumur, Warga Mengira Diculik, Keluarga Sempat Tolak Otopsi

Kabar hilang diculik

Ilustrasi bayi.KOMPAS.COM/SHUTTERSTOCK Ilustrasi bayi.
Kasus bermula ketika bayi berusia satu bulan tersebut dikabarkan hilang, Rabu (23/3/2022). Informasi tersebut juga menyebar di media sosial.

Beredar kabar bahwa bayi tersebut diculik. Ada pula yang menduga bayi itu dibawa makhluk gaib.

Polisi pun turun tangan dengan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Ternyata bayi tersebut ditemukan di dalam sumur dalam kondisi tewas.

Baca juga: Terungkap, Bayi di Jember yang Ditemukan di Sumur Dibuang Ibunya

Dibuang ibu

ilustrasi bayiUnsplash/Omar Lopez ilustrasi bayi

Polisi menilai kasus tersebut janggal karena bayi satu bulan itu tidak bisa berjalan menuju sumur.

Meski keluarga sempat menolak otopsi, polisi tetap mengotopsi jenazah bayi tersebut.

Petugas juga melakukan serangkaian pemeriksaan, antara lain kepada ibu kandung bayi, FN.

Dalam pemeriksaan itu, FN mengaku telah melempar anaknya sendiri ke sumur.

Baca juga: Soal Kasus Ibu Bunuh Anak di Brebes, Aktivis: Peran Ganda Perempuan Itu Berat

 

ilustrasi bayiUnsplash/Luma Pimentel ilustrasi bayi

Tanpa sepengetahuan keluarga

FN pada mulanya menidurkan sang bayi kemudian secara diam-diam dia melemparkan bayinya ke sumur.

"Tanpa sepengetahuan keluarganya, dia membuang bayi itu ke sumur,” ungkap Komang.

Setelah melempar bayinya, FN berpura-pura tidur lagi. 

“Tersangka juga pura-pura panik dan ikut mencari bayinya itu," tambah dia.

Setelah pemeriksaan, polisi akhirnya menetapkan FN sebagai tersangka.

Baca juga: Alasan Ibu Kandung di Jember Buang Bayinya ke Sumur, Mengaku Sering Dibully

Selidiki perundungan

Polisi juga mendalami perundungan yang diduga dialami oleh FN.

Perundungan tersebut diduga membuat FN melempar bayinya.

"Dia mengaku marah pada dirinya sendiri. Sebab merasa sering diejek akibat memberi bayinya susu formula. Dia mengaku ada masalah dengan ASI, sehingga tidak lancar menyusui, akibatnya memberi sang bayi susu formula," katanya, seperti dilansir dari Tribun Jember.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 80 ayat (3) Jo 76C Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan atau Pasal 44 ayat (3) Undang-undang Rpublik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman di atas 3 tahun.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Pythag Kurniati), Tribun Jember

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com