Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan, salah satu poin edukasi mereka mengenai stunting pada masyarakat adalah masalah jumlah konsumsi gula dan produk susu kental manis.
Misalnya di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, mereka bertanya pada orang tua dan anak-anak mengenai konsumsi produk susu kental manis.
“Persoalan-persoalan yang kami temukan di lapangan itu beragam. Ada yang orang tua memang tidak tahu mengenai kandungan susu kental manis, atau bahkan ada yang sudah tahu tapi masih memberikan susu kental manis untuk anaknya. Alasannya juga macam-macam, ada yang karena lebih murah atau anaknya lebih suka,” kata Arif melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Soal Penanganan Stunting, Wali Kota Ambon: Harus Selesaikan Akar Permasalahannya, Kemiskinan
Padahal menurutnya, sering mengkonsumsi produk susu kental manis, bisa menyebabkan badan terlalu banyak kemasukan gula.
Sedangkan gula adalah media yang paling disenangi sel-sel kanker, sehingga harus dibatasi agar tidak merusak asupan gizi untuk anak-anak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang