KEDIRI, KOMPAS.com- Riyanto (34), warga Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tiba-tiba mengamuk menggunakan parang, Senin (7/3/2022). Akibatnya, tiga korban tewas dan tujuh lainnya mengalami luka.
Kepala Desa Pojok, Darwanto, mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, kejadian itu bermula saat Riyanto yang dikenal tertutup tiba-tiba datang menemui ketua RT yang tinggal tidak jauh dari rumahnya sekitar pukul 13.00 WIB.
Ketua RT yang melihat gelagat kurang baik dari Riyanto, segera menghindar dan pergi. Apalagi, Riyanto sedang membawa sebilah parang.
Baca juga: Seorang Pria di Kediri Mengamuk, 3 Korban Tewas dan 4 Luka
"Katanya cari anaknya (Pak RT) tapi (pelaku) sudah membawa sabit. Karena gerak-geriknya yang membawa senjata tajam itu Pak RT curiga sehingga lari," ujar Darwanto kepada Kompas.com, Senin (7/3/2022).
Sepulang dari menemui RT itu, Riyanto bertindak tidak terkendali. Dia mengamuk dengan mengayunkan parangnya kepada siapapun yang ditemuinya. Termasuk, kepada seorang nenek yang sedang makan nasi pecel di depan rumah dan kepada orang-orang yang berupaya melerainya.
Bahkan, kata Darwanto, kedua orangtua Riyanto yang datang untuk melerai, juga menjadi korban pembacokan.
"Adiknya juga dibabat (dibacok)," lanjutnya.
Baca juga: Pria Bawa Parang Mengamuk di Kediri, Kades: 3 Orang Meninggal, 1 Kritis, dan 6 Luka-luka
Setelah melukai banyak korban, Riyanto lantas pergi meninggalkan lokasi dan pulang ke rumahnya.
Darwanto menyebut, akibat peristiwa itu, sepuluh orang menjadi korban. Rinciannya, tiga korban tewas, satu orang luka berat, dan enam lainnya luka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.