Sungai Kalianak Surabaya Dipenuhi Sampah Plastik dan Popok Bayi, Ini Respons Wawali Armuji

KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sempat terkejut melihat banyaknya sampah plastik dan popok bayi menumpuk di Sungai Kalianak, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Dilansir dari Antara, tumpukan sampah tersebut nyaris membuat air di sungai tersebut tidak terlihat.

"Ini sampahnya dari mana? Warga harus peduli juga dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai. Kalau nanti banjir Pemkot Surabaya yang disalahkan," ujar Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat meninjau langsung Sungai Kalianak, Surabaya.

Baca juga: Buron 5 Hari, Kakak yang Tusuk Adik hingga Tewas di Surabaya Ditangkap di Lamongan

Armuji pun segera meminta dinas terkait untuk secara berkala membersihkan sampah di Sungai Kalianak.

Selain itu, dirinya meminta warga juga tidak membuang sampah sembarangan.

"Saya minta semua warga juga harus peduli bahwa ini tanggung jawab bersama. Itu kalau dilihat sampahnya sampai memadat dan bisa dibuat berjalan di atasnya," ujarnya saat meninjau langsung bersama Dinas Sumberdaya Air dan Bina Marga, Dinas lingkungan hidup, dan tokoh masyarakat. 

Baca juga: Hujan Deras 2 Hari, 768 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Sumbawa

Antisipasi banjir

Sementara itu, Armuji juga menjelaskan soal antisipasi banjir di saat hujan deras datan.

Menurutnya, Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya telah menyiapkan skema guna mengatasi masalah itu.

"Upaya tersebut melalui upaya normalisasi saluran air, optimalisasi rumah pompa dan membuat crossing saluran untuk cepat pembuangan ke sungai," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya Eko Juli Prasetya sebelumnya mengatakan, salah satu skema untuk mengatasi genangan di pusat kota atau di kawasan Taman Apsari Surabaya yakni dengan membuat saluran di Jalan Embong Kenongo yang langsung menuju ke Sungai Kalimas.

"Untuk menyelesaikan genangan di pusat kota, kami siapkan sodetan (saluran) menuju Sungai Kalimas. Pengerjaannya melalui lelang, dengan estimasi sekitar lima bulan rampung," kata Eko.