Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Wisatawan Positif Covid-19 Jalan-jalan di Malang, 1 Swalayan Ditutup, 30 Pegawai Jalani Tes Swab

Kompas.com - 09/02/2022, 05:11 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Swalayan Lai Lai di Malang, Jawa Timur, ditutup, imbas dari pengunjung yang merupakan wisatawan terjangkit Covid-19 jalan-jalan ke swalayan tersebut.

Selain itu, 30 pegawai swalayan juga harus menjalani tes swab, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Polisi Layangkan Surat Panggilan ke Pasutri yang Jalan-jalan ke Malang dan Batu Berstatus Positif Covid-19

"Ternyata ada satu yang terpapar (reaktif) Covid-19. Orang-orang di sini rawan terpapar Covid-19. Ini baru antigen, nanti yang berkaitan atau kontak erat dengan dia dites PCR supaya jelas," kata Wali Kota Malang Sutiaji, Senin.

Baca juga: Beredar Pengakuan Wisatawan Mengaku Covid-19 dan Keluyuran di Malang: Istri Saya yang Positif

Sutiaji menuturkan, Swalayan Lai Lai selama ini sebenarnya telah menerapkan protokol kesehatan.

Namun, penggunaan aplikasi PeduliLindungi belum dilakukan sepenuhnya dan dinilai sebagai kelalaian.

Satpol PP Kota Malang memasukkan temuan itu ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Maka, ini kelalaian dan dilakukan BAP oleh Satpol PP. Alasan penutupannya karena di sini ada yang terpapar Covid-19 sehingga dilakukan penutupan selama 10 hari," katanya.

Dia mengimbau kepada para pengunjung yang pernah berbelanja di toko tersebut sebelum penutupan untuk segera melakukan tes swab antigen di puskesmas terdekat.

Polisi layangkan surat panggilan

Polisi telah melayangkan surat panggilan kepada wisatawan yang belakangan diketahui merupakan pasangan suami istri.

Saat ini, keduanya sudah berada di Samarinda, Kalimantan Timur, dengan status negatif Covid-19.

"Sebelum balik ke Samarinda, status mereka sudah negatif Covid-19,” ujar Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi, Selasa (8/2/2022).

 

Proses penyelidikan kasus tersebut akan dilakukan Polresta Malang. Polresta Samarinda hanya membantu mengantarkan surat panggilan saja.

"Sifatnya kami perantara saja. Kasusnya nanti ditangani Polresta Malang," terang dia.

Klarifikasi wisatawan

Sebelumnya, sebuah pengguna akun Facebook menuliskan tentang kunjungannya ke Kota Malang, Jawa Timur.

Salah satu yang dia datangi adalah supermarket Lai Lai. Dalam unggahan itu, si pemilik akun mengaku bahwa dirinya positif Covid-19.

Berikut caption dalam foto yang diunggah pada 27 Januar 2022 tersebut:

"Batal ke bali karena mo nyebrang feri ketapang gili malah positif Covid-19 akhirnya keliling batu - malang dan sekitarnya ternyata banyak destinasi belum dikunjungi. Om imron kali ini ringan gejalanya, mungkin karna alumni delta sebelumnya jd hampir tak terasa, gejalanya tenggorokan guatel agak sakit spt radang, badan sumer dan bersin-bersin suedikit, yah seperti divaksin moderna lah tapi jalan2 jalan teroos. Next time bali lah. Ditoko lailai lailai panggil aku si ...”

Tangkapan layar unggahan itu kemudian ditwit oleh sebuah akun di Twitter. Unggahan itu juga dimuat ulang oleh sebuah akun Instagram.

Setelah twitnya viral, pengunggah yang mengaku bernama Reza Fahd Adrian membuat klarifikasi. Dia mengaku tidak positif Covid-19.

Berdasarkan pengakuannya yang diunggah di akun Instagram @luckyreza, yang positif Covid-19 berdasarkan hasil tes adalah istrinya. Pernyataan klarifikasi itu diunggah pada Selasa (8/2/2022).

Dalam unggahan itu, dia juga menampilkan dokumen perjalanan dan hasil tes Covid-19 yang dijalaninya.

Dalam unggahan itu, dijelaskan bahwa Reza dan keluarganya pergi berobat ke Yogyakarta melalui perjalanan dari Samarinda ke Jakarta dengan kondisi negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes antigen dan PCR.

"Istri dan anak-anak berangkat lebih dulu tanggal 16 Januari 2022 dan saya menyusul begitu saya sampai di Jakarta tanggal 19 Januari 2022," katanya, dikutip dari akun Instagram @luckyreza.

Pada 22 Januari 2022, mereka merasa tidak enak badan, tenggorokan gatal. Namun, mereka tetap melanjutkan perjalanan ke Kota Malang dan menginap di Kota Batu.

Kemudian mereka berencana ke Bali. Namun, rencana itu gagal karena istrinya ternyata positif Covid-19 berdasarkan hasil tes.

"Lalu kami melakukan swab sebagai syarat kapal feri. Di situ hasilnya keluar, saya dan kedua anak saya hasilnya negatif, tetapi istri saya positif," katanya.

Akhirnya mereka memutuskan tetap berada di Malang.

"Sehingga tanggal 27 Januari, kami mampir di toko oleh-oleh (Lai Lai) yang terkenal paling enak di Malang untuk membeli oleh-oleh dan melanjutkan perjalanan darat kembali ke Jakarta dan Cilegon," katanya.

(Penulis : Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana, Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton|Editor : Andi Hartik, Reza Kurnia Darmawan, Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Viral Wisatawan Gagal ke Bali Karena Positif Covid Justru Keliling Malang, Toko Lai Lai Kena Imbas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Surabaya
Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Surabaya
Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Surabaya
PDI-P Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

PDI-P Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

Surabaya
Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Surabaya
Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Surabaya
Anak Anggota DPRD Surabaya Terseret Kasus Dugaan Penganiayaan, Bermula Kaca Mobilnya Dilempar Batu

Anak Anggota DPRD Surabaya Terseret Kasus Dugaan Penganiayaan, Bermula Kaca Mobilnya Dilempar Batu

Surabaya
Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Orang, Adik Diduga Tersangkut Kasus Gadai Motor

Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Orang, Adik Diduga Tersangkut Kasus Gadai Motor

Surabaya
Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Surabaya
 Pilu, Bocah 15 Tahun di Surabaya 4 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi

Pilu, Bocah 15 Tahun di Surabaya 4 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi

Surabaya
Kesaksian Pemilik Rumah di Pasuruan yang Dijadikan Tempat Produksi Narkotika: Bilangnya Usaha Kosmetik

Kesaksian Pemilik Rumah di Pasuruan yang Dijadikan Tempat Produksi Narkotika: Bilangnya Usaha Kosmetik

Surabaya
Rumah Terbakar di Jember, Penghuni Lansia Tewas Saat Berupaya Padamkan Api

Rumah Terbakar di Jember, Penghuni Lansia Tewas Saat Berupaya Padamkan Api

Surabaya
4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Oknum Polisi Surabaya Berlutut agar Laporan Dicabut

4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Oknum Polisi Surabaya Berlutut agar Laporan Dicabut

Surabaya
Mensos Risma Minta Pemkab Lumajang Lebih Tanggap Antisipasi Bencana, Bandingkan dengan Penanganan Merapi

Mensos Risma Minta Pemkab Lumajang Lebih Tanggap Antisipasi Bencana, Bandingkan dengan Penanganan Merapi

Surabaya
Istri Napi Jalankan Bisnis Pembuatan Sabu Skala Rumahan, Dikendalikan Suami dari Lapas

Istri Napi Jalankan Bisnis Pembuatan Sabu Skala Rumahan, Dikendalikan Suami dari Lapas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com