Meski telah menerapkan PPKM level 2, Eri mengatakan, BOR di Surabaya belum mencapai 20 persen.
Sebab, tingkat BOR tak dihitung berdasarkan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19, melainkan yang dirawat di rumah sakit.
"Sekarang yang dirawat di rumah sakit ada 400 pasien, tapi 350 pasien adalah yang bergejala ringan. Kami berkeliling rumah sakit dan sudah berkoordinasi dengan para dokter bila bergejala ringan jangan dirawat di rumah sakit," terang dia.
Oleh karena itu, ia kemudian memberikan pilihan kepada pasien Covid-19 bergejala ringan dan tak ingin dirawat di pusat isoter agar menjalani isolasi mandiri.
"Orang-orang yang menengah ke atas dan takut berada di isoter, bisa memanfaatkan hotel dengan biaya mandiri. Nanti juga akan dipantau oleh rumah sakit, sehingga level ini tidak naik," ujar dia.
Eri telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait isoter bagi warga luar Kota Surabaya.
Baca juga: 65 ASN Aktif Huni Rusunawa Surabaya, Eri Cahyadi: Kita Beri Waktu Sebulan untuk Pindah
Nantinya, warga luar kota yang berada di Surabaya bisa memanfaatkan isoter milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).
"Akan ada isoter di BPWS, jadi kalau ada KTP luar Surabaya akan dikirim ke sana," imbuh dia.
Meski status PPKM naik ke Level 2, Eri Cahyadi mengajak masyarakat Kota Surabaya untuk tidak panik.
Sebab, sebagaian besar masyarakat telah mendapatkan vaksinasi primer, baik dosis satu dan dosis dua.
"Karena kalau kita sudah vaksin dosis satu dan dua, Insya Allah tidak akan genting seperti varian Delta," tutur Eri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.