BLITAR, KOMPAS.com - Wali Kota Blitar, Santoso menegaskan, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bagi siswa tingkat SD dan SMP di wilayahnya tetap dilanjutkan meski ada temuan kasus Covid-19 di sejumlah sekolah.
"Tapi kasus di sekolah tingkat SD-SLTP di Kota Blitar ini masih dalam ambang batas normal, karenanya proses PTM masih kita lakukan 100 persen," ujar Santoso kepada wartawan, Senin (7/2/2022).
Santoso mengatakan, sejauh ini penularan Covid-19 lebih banyak terjadi di sekolah menengah tingkat atas, termasuk sekolah kejuruan yang berada di bawah pembinaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: 84 Bendera Partai Hilang Jelang HUT, Gerindra Blitar Adukan ke Polisi
Santoso mengambil contoh SMK Farmasi Indonesia Putera yang ditemukan sembilan siswa terkonfirmasi positif Covid-19 dan STM Islam dengan tiga siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
Terkait temuan kasus di sekolah itu, Santoso mengaku sudah memerintahkan kepada pihak sekolah untuk menghentikan sementara kegiatan PTM.
Namun, untuk kasus di sekolah tingkat SD dan SMP yang berada di bawah pembinaan Pemerintah Kota Blitar, kata dia, tingkat penularannya masih berada dalam ambang aman.
Seperti kasus Covid-19 di SMP Negeri 1. Menurutnya, kasus Covid-19 di sekolah itu sudah ditangani dengan cepat melalui pelacakan kontak erat dan penutupan sementara kegiatan belajar di satu kelas yang merupakan kelas siswa yang diketahui positif.
Baca juga: BPCB Jatim Mulai Ekskavasi Situs Karangtengah, Diduga Bekas Permukiman Era Majapahit di Blitar
Karenanya, jelas Santoso, dirinya meminta agar PTM 100 persen khususnya di jenjang pendidikan SD dan SMP tetap dilanjutkan.
"Kalau cuma terkonfirmasi satu siswa ya masih aman. Yang penting segera ditangani," ujarnya.
Terkait level PPKM, Santoso menampik anggapan bahwa Kota Blitar turun ke PPKM Level 2.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.