Salin Artikel

Kota Blitar Tetap Jalankan PTM 100 Persen meski Kasus Covid-19 Meningkat

BLITAR, KOMPAS.com - Wali Kota Blitar, Santoso menegaskan, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bagi siswa tingkat SD dan SMP di wilayahnya tetap dilanjutkan meski ada temuan kasus Covid-19 di sejumlah sekolah.

"Tapi kasus di sekolah tingkat SD-SLTP di Kota Blitar ini masih dalam ambang batas normal, karenanya proses PTM masih kita lakukan 100 persen," ujar Santoso kepada wartawan, Senin (7/2/2022).

Santoso mengatakan, sejauh ini penularan Covid-19 lebih banyak terjadi di sekolah menengah tingkat atas, termasuk sekolah kejuruan yang berada di bawah pembinaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Santoso mengambil contoh SMK Farmasi Indonesia Putera yang ditemukan sembilan siswa terkonfirmasi positif Covid-19 dan STM Islam dengan tiga siswa terkonfirmasi positif Covid-19.

Terkait temuan kasus di sekolah itu, Santoso mengaku sudah memerintahkan kepada pihak sekolah untuk menghentikan sementara kegiatan PTM.

Namun, untuk kasus di sekolah tingkat SD dan SMP yang berada di bawah pembinaan Pemerintah Kota Blitar, kata dia, tingkat penularannya masih berada dalam ambang aman.

Seperti kasus Covid-19 di SMP Negeri 1. Menurutnya, kasus Covid-19 di sekolah itu sudah ditangani dengan cepat melalui pelacakan kontak erat dan penutupan sementara kegiatan belajar di satu kelas yang merupakan kelas siswa yang diketahui positif.

Karenanya, jelas Santoso, dirinya meminta agar PTM 100 persen khususnya di jenjang pendidikan SD dan SMP tetap dilanjutkan.

"Kalau cuma terkonfirmasi satu siswa ya masih aman. Yang penting segera ditangani," ujarnya.

Terkait level PPKM, Santoso menampik anggapan bahwa Kota Blitar turun ke PPKM Level 2.


Sementara itu, temuan kasus Covid-19 setidaknya terjadi di lima sekolah di Kota Blitar. Salah satunya adalah di SMP Negeri 1. Seorang siswa Kelas VII-D di sekolah tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke luar kota bersama keluarga.

Satgas Covid-19 telah melakukan pelacakan kontak erat dan menetapkan sebanyak 36 siswa dan guru untuk menjalani tes Covid-19. Sebagian besar dari mereka menjalani tes antigen karena tidak menunjukkan gejala. 12 orang lainnya menjalani tes PCR.

Namun, hingga kini hasil dari tes PCR tersebut belum diumumkan.

Hingga Minggu, total kasus aktif Kota Blitar sebanyak 18 kasus. 

Total, kasus Covid-19 di Kota Blitar sebanyak 7.025 kasus, dengan angka kematian sebanyak 268 kasus.

Jumlah kontak erat yang masih dipantau sebanyak 101 orang.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/07/172530578/kota-blitar-tetap-jalankan-ptm-100-persen-meski-kasus-covid-19-meningkat

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com