SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar operasi protokol kesehatan (prokes) yang dilakukan di 31 kecamatan secara serentak.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk kembali mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi penerapan prokes.
Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per tanggal 6 Februari 2022 hingga pukul 16.15 WIB, total kasus Covid-19 di Kota Pahlawan mencapai 1.404 orang.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 7 Februari 2022: Siang Hujan Petir
Adapun penambahan kasus baru per hari ini ada sebanyak 971 kasus, sehingga kasus positif secara kumulatif mencapai 71.697 kasus.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, operasi prokes telah digelar sejak awal bulan Januari 2022 .
Kegiatan tersebut akan terus digelar setiap Sabtu malam dan hari-hari lainnya, yang akan dikoordinasikan oleh setiap kecamatan di Kota Pahlawan.
"Kami ingin mengingatkan masyarakat terutama yang melanggar prokes agar tidak abai dan tetap disiplin. Sebab, pandemi Covid-19 ini masih belum berakhir," kata Ridwan di Surabaya, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Warung Serabi Pak No Eksis Selama 33 Tahun, Kedai Serabi Petulo Legendaris di Surabaya
Ridwan menjelaskan, pelaksanaan operasi prokes ini akan menyasar para pengguna jalan dan tempat-tempat keramaian.
Nantinya, para camat dibantu oleh personel gabungan akan memastikan kesehatan para pelanggar, dengan melakukan swab antigen.
"Apabila nanti terdapat pelanggar yang dinyatakan positif swab antigen, maka akan langsung dilakukan swab PCR. Di awal Januari 2022 kemarin belum ada laporan pelanggar yang kedapatan positif swab antigen, namun menjelang akhir-akhir ini di beberapa kecamatan terdapat laporan pelanggar yang positif," terang dia.
Baca juga: Akan Buat Wisata Susur Sungai, Pemkot Surabaya Bongkar Bangunan Liar di Bantaran Kali Tebu
"Ketika ada peningkatan frekuensi kenaikan kasus Covid-19 ini, Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) memerintahkan untuk meningkatkan swab hunter melalui operasi prokes," jelasnya.
Selain digelar pada setiap Sabtu malam, Ridwan menambahkan bahwa kegiatan operasi prokes tersebut juga digelar di setiap kecamatan setiap hari.
Sasarannya adalah tempat keramaian seperti pasar dan beberapa jalan tertentu.
"Hampir di semua kecamatan itu mereka setiap hari melakukan operasi prokes. Tapi kalau yang Sabtu malam digelar malam hari, biasanya warkop (warung kopi) dan pengendara kendaraan yang abai," imbuhnya.
Hasilnya, sejak awal Januari 2022 hingga saat ini, rata-rata terdapat 500 hingga 700 pelanggar prokes yang telah dilakukan swab antigen.
Sebanyak 30 personel ikut menjaga pelaksanaan operasi prokes yang terdiri dari polisi, Satpol PP, Linmas, dan tenaga kesehatan di puskesmas.
"Targetnya adalah menegakkan prokes, kita tidak memberikan sanksi. Melainkan melakukan testing dengan menggelar swab hunter," tegas dia.
Baca juga: Kasus Guru Pukul Siswa SMP di Surabaya Berakhir Damai, Ini Respons Eri Cahyadi
Sementara itu, Camat Sawahan M Yunus mengatakan, pihaknya menggelar operasi prokes di kawasan Kompleks Makam Kembang Kuning Kota Surabaya.
Hasilnya, dari 63 pelanggar yang terjaring, terdapat satu pelanggar yang dinyatakan positif usai dilakukan swab antigen.
"Kami menyasar pengendara kendaraan bermotor. Satu pelanggar positif swab antigen itu ternyata berboncengan, maka kami langsung lakukan PCR untuk keduanya," kata Yunus.
Yunus mengaku, untuk tahap selanjutnya, pihaknya akan memberikan hasil swab PCR kepada puskesmas masing-masing untuk diteruskan kepada yang bersangkutan.
Apabila hasil swab PCR dinyatakan positif Covid-19, maka akan dijemput oleh petugas puskesmas untuk langsung dibawa ke HAH.
"Semua pelanggar yang terjaring semalam sangat kooperatif. Jadi saya meminta tolong kepada seluruh warga Kecamatan Sawahan dan kecamatan yang lainnya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 5 Februari 2022: Pagi dan Siang Hujan Ringan
Yunus memastikan terus menggelar kegiatan tersebut setiap hari dengan menyasar tempat-tempat keramaian.
Bahkan, ia langsung berkoordinasi dengan puskesmas setempat, jika terdapat warga yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kami langsung meminta untuk melakukan swab PCR kepada orang yang telah melakukan kontak erat dengan warga yang terpapar Covid-19. Tetapi, kami juga melakukan pendekatan persuasif agar kontak erat tersebut tidak tersinggung dengan maksud dan tujuan kami," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.