KEDIRI, KOMPAS.com - Wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang subur tidak hanya dikenal sebagai penghasil sayur. Daerah itu juga terkenal dengan ragam tanaman hiasnya.
Terutama di Kediri bagian selatan, tepatnya di Kecamatan Ngadiluwih. Selama ini, daerah itu merupakan kantong budidaya tanaman hias.
Aneka tanaman hias bisa ditemukan di sana. Baik tanaman hias untuk keperluan indoor, outdoor, hingga tanaman hias menahun yang batangnya berukuran besar itu.
Warga di sana banyak memanfaatkan lahan-lahan kosong, pekarangan, hingga halaman rumah untuk membudidayakannya.
Di sepanjang jalan raya Rembang-Ngadiluwih misalnya, rumah-rumah warga yang ada di pinggir jalan itu nyaris tidak nampak permukaan rumahnya karena tertutup tanaman hias.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Paman di Kediri Jalani Pemantauan di RSJ Selama 10 Hari
Sehingga, wilayah Ngadiluwih tersebut kerap menjadi jujukan masyarakat dalam berburu tanaman hias.
Komarudin, warga Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, merupakan salah satu petani tanaman hias tersebut. Bagian depan rumah hingga pekarangan belakang rumahnya dijejali aneka macam tanaman hias.
"Lumayan dari pada tanah kosong diisi bunga bisa hasilkan uang," ujar Komarudin yang juga pengusaha roti ini, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Semua RS di Kota Kediri Serentak Layani Vaksin Booster Pekan Ini, Warga Disarankan Daftar Online
Berbagai tanaman itu di antaranya ada aglonema, pandan bali, puring kirana, pinang merah, golden wing, hingga tanaman kepel.
Soal harga, Komarudin menyebut lebih terjangkau karena langsung dari petaninya. Harga tersebut berbeda-beda tergantung jenis tanaman dan ukurannya.
"Misalnya aglonema, kisaran Rp 10.000-Rp 15.000 perbatang. Golden wing rata-rata Rp 2.500," ujar pria yang bekerjasama dengan kakaknya, Malik, dalam usaha bunga itu.