MAGETAN, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mencatat adanya kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang drastis pada awal tahun ini. Dua orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Rohmat Hidayat mengatakan, dua pasien DBD yang meninggal dikarenakan terlambat mendapat pertolongan medis.
“Kebanyakan karena terlambat dibawa ke faslitas pelayanan kesehatan. Jadi orang tua itu datang ke faskes itu sudah hari kelima (terinfeksi DBD), ada yang meninggal kemarin itu hari keenam,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/2/2022).
Baca juga: Paman di Magetan Cabuli Keponakan 13 Kali, Terbongkar dari Razia HP Korban di Sekolah
Kasus naik drastis
Rohmat Hidayat menambahkan, hingga 3 Februari 2022, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan mencatat, kasus DBD di daerah itu mencapai 81 pasien. Angka tersebut naik hampir empat kali lipat dibandingkan tahun 2021 pada periode yang sama.
“Kenaikannya sangat drastis, Januari tahun lalu ada 23 kasus, tahun ini Januari sampai Februasi sudah 81 kasus, jadi naiknya hampir 400 persen,” imbuhnya.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang di Magetan, 1 Rumah Roboh dan 3 Orang Terluka
Pemerintah Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan jika merasa demam. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang enggan memeriksakan diri karena hanya demam.
Rohmat mengatakan, masyarakat harus mengetahui gejala kesehatan yang disebabkan oleh DBD. Rohmat menyebut, masyarakat masih beranggapan bahwa turunnya demam di hari kelima menandakan bahwa demam berdarah itu sudah sembuh. Padahal, hari kelima itu masih merupakan masa kritis.
“Masyarakat mengira sembuh kalau demam sudah turun, padahal itu masa kritis. Kita mengimbau untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas untuk memastikan apakah demam tersebut demam berdarah atau bukan,” ucap Rohmat.
Rohmat Hidayat memastikan seluruh puskesmas di Kabupaten Magetan siap menampung dan merawat pasien demam berdarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.