Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Modin di Malang Ambruk dan Meninggal Saat Nikahkan Calon Pengantin, Mengaku Tangannya Lemas

Kompas.com - 31/01/2022, 15:56 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang modin di Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur tiba-tiba meninggal dunia tepat ketika hendak menikahkan calon pengantin, Minggu (30/1/2022) malam.

Peristiwa meninggalnya pria bernama Supaat (55) tersebut tanpa sengaja direkam oleh salah satu kerabat mempelai.

Baca juga: Kasus Covid-19 di SMAN 8 Malang Bertambah Jadi 3 Siswa, PTM Kelas 12 Dihentikan

Mengaku tangan lemas

Mulanya, kerabat mempelai merekam video dengan tujuan mengabadikan momen ijab kabul.

Tapi tanpa sengaja, video itu justru memperlihatkan detik-detik sang modin meninggal dunia.

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik tersebut, Supaat tampak mulai merapal bacaan doa untuk ijab kabul.

Namun beberapa waktu kemudian, dia terlihat menunduk dan menyangga kepala dengan tangan kirinya.

"Lemes tangan kulo (tangan saya lemas)," katanya terbata-terbata saat memegang tangan calon pengantin pria dalam video tersebut.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 30 Januari 2022, Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan

Ambruk dan meninggal dunia

Seketika itu juga, wajah Supaat pun tampak pucat. Dia juga terlihat seperti kesakitan

Orang-orang di sekitarnya panik melihat kondisi Supaat.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 30 Januari 2022, Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Beberapa waktu kemudian, Supaan mulai terhuyung-huyung lalu ambruk telentang.

Seketika seluruh keluarga mempelai yang berada dalam ruangan itu histeris.

Mereka kemudian memastikan kondisi korban yang ternyata sudah meninggal dunia.

Baca juga: Gempa Bumi M 5,2 Guncang Malang, Ini Keterangan Warga hingga Penjelasan BMKG

Penjelasan polisi

Kanit Polsek Singosari Iptu Eka Yuliandri Aska membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Namun, setelah dilakukan pengecekan, Supaat meninggal karena penyakit stroke.

"Benar, Modin itu meninggal dunia saat memimpin ijab kabul, Minggu (30/1/2022) malam di salah satu rumah warga. Setelah dilakukan pengecekan, dia (Modin) meninggal dunia bukan karena Covid-19," tegasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (31/1/2022).

"Kini korban sudah dibawa ke rumah duka, dan sudah disemayamkan," sambungnya.

Baca juga: Seorang Pelajar SMAN 8 Kota Malang Terpapar Covid-19, PTM Satu Kelas Dihentikan

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Singosari, Syamsuir membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya, Supaat bukan penghulu dari KUA Kecamatan Singosari, melainkan modin Desa Baturetno, Kecamatan Singosari.

"Betul, beliau sudah meninggal saat menikahkan salah satu warga Desa Baturetno," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin.

Baca juga: Gempa M 5,2 Guncang Malang, Tak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi menikah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi menikah.
Pernikahan siri

Hanya saja, ia memastikan bahwa ijab kabul yang dipimpin oleh Supaat tersebut bukan pernikahan resmi secara undang-undang negara, namun nikah siri.

"Kami sudah mengecek jadwal pernikahan, dan tidak ada jadwal pernikahan pada tadi malam, Minggu (30/1/2022)," ujarnya.

Menurut Syamsuir, diduga Supaat meninggal akibat riwayat penyakit stroke yang dialaminya selama ini.

"Korban ini mempunyai riwayat darah tinggi. Jadi meninggalnya diduga akibat gejala darah tinggi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com