Selain ikan dan udang, lambang Sidoarjo juga terdapat setangkai padi dan tebu 5 ruas yang membentuk lingkaran.
Padi dan tebu ini melambangkan hasil bumi paling penting yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Kabupaten Sidoarjo menyimpan potensi wisata yang besar, dengan adanya banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi masyarakat.
Adapun tempat wisata di Sidoarjo antara lain Monumen Jayandaru, Wisata Lumpur Lapindo, Gelanggang Olahraga Sidoarjo, Delta Fishing.
Kemudian Wisata Sungai Karanggayam, Masjid Agung Sidoarjo, Kampung Batik Jetis, Museum Mpu Tantular, Candi Dermo, Candi Mendalem, Candi Pari, Candi Sumur, Candi Tawangalun.
Sementara makanan khas Sidoarjo antara lain kupang lontong, sate kerang, otak-otak bandeng, ote-ote, lontong balap, kerupuk udang, bandeng asap, bandeng presto, petis, dan sebagainya.
Baca juga: Lumpur Lapindo: Penyebab, Dampak, Ganti Rugi, hingga Temuan “Harta Karun” Logam Tanah Jarang
Pada 29 Mei 2006 terjadi semburan lumpur panas yang masih menjadi tragedi hingga saat ini dan dikenal dengan Lumpur Lapindo.
Semburan lumpur berasal dari situs pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas di sekitar sumur Banjarpanji 1.
Lokasi Lumpur Lapindo berada di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo dan Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Data Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menyatakan bahwa volume semburan pada tahun 2016 mencapai 30.000–50.000 meter kubik per hari.
Diduga semburan ini berawal dari kesalahan prosedur pengeboran terkait pemasangan casing.
Kesalahan itu membuat dinding sumur runtuh, sehingga lumpur menyembur ke luar dan tidak bisa dikendalikan.
Tragedi Lumpur Lapindo ini menyebabkan 19 desa di Kecamatan Tanggulangin, Jabon, dan Porong tergenang lumpur.
Luas area terdampak mencapai 1.143,3 hektare, dengan 10.426 unit rumah dan 77 rumah ibadah terendam lumpur.
Akibatnya, puluhan ribu jiwa harus mengungsi dan direlokasi dari tempat tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu, lokasi genangan Lumpur Lapindo ini diduga menyimpan kandungan logam tanah jarang atau rare earth.
Rare earth adalah istilah untuk 17 unsur kimia yang terjadi bersama-sama dalam tabel periodik, terletak di tengah tabel periodik (nomor atom 21, 39, dan 57-71).
Golongan logam tanah jarang atau rare earth element (REE) ini terdiri dari itrium dan 15 elemen lantanida yaitu lanthanum, cerium, praseodymium, neodymium, promethium, samarium, europium, gadolinium, terbium, disprosium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, dan lutetium.
Sumber:
Kompas.com
https://www.sidoarjokab.go.id/