Sesuai dengan komitmen Disdikbud Pamekasan, kepala sekolah yang berprestasi akan dipromosikan ke sekolah yang lebih baik.
"Sekolah baru yang ditempati Hatip merupakan sekolah Adiwiyata dengan jumlah murid lebih banyak. Hatip dipindah karena prestasi dan dekat dengan rumahnya," terang Zaini.
Menurut Zaini, penyegelan sekolah itu bukan persoalan Disdikbud Pamekasan, tetapi karena salah paham.
Wali murid menganggap bahwa pemindahan Hatip karena ia disanksi atau karena bermasalah.
"Wali murid saja yang salah paham. Kalau di internal Disdikbud Pamekasan tidak ada persoalan," ungkap Zaini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang