Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kepsek Dipindah, Wali Murid di Pamekasan Segel Sekolah Anaknya

Kompas.com - 25/01/2022, 18:32 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Puluhan wali murid SDN Sumber Waru 1, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, menyegel sekolah anaknya, Selasa (25/1/2022).

Pintu pagar sekolah disegel menggunakan bambu. Para wali murid juga memasang poster bertuliskan "Kembalikan Kepala Sekolahku", "Wali Murid Tidak Setuju Kepala Sekolah Dipindah".

Baca juga: Terlambat Penanganan, 3 Penderita DBD di Pamekasan Meninggal

Tolak wali murid dipindah

Penyegelan itu disebabkan kebijakan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yang memindah M. Hatip, Kepala SDN Sumber Waru 1 ke SDN Waru Barat 2, Kecamatan Waru.

Salah satu wali murid, Ahmad menjelaskan, selama menjadi kepala sekolah, Hatip sangat telaten kepada murid-muridnya.

Bahkan hubungannya dengan wali murid sangat harmonis. Ahmad mengaku terkejut ketika Hatip dipindahkan ke sekolah lain.

"Kami minta Pak Hatip dikembalikan lagi. Kalau tidak, SDN Sumber Waru 1 ditutup saja karena murid-murid di sini akan dipindahkan ke sekolah lain," ujar Ahmad saat dihubungi melalui telepon seluler.

Baca juga: Warga di Pesisir Selatan Pamekasan Madura Diminta Waspada Banjir Rob

Penjelasan Dinas Pendidikan

Merespons hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan Ahmad Zaini mengatakan, permintaan wali murid untuk mengembalikan Hatip tidak bisa dipenuhi.

Pemindahan Hatip dilakukan karena ia memiliki prestasi.

Baca juga: Penjual Jajanan di Pamekasan Temukan Benda Mirip Granat

 

Sesuai dengan komitmen Disdikbud Pamekasan, kepala sekolah yang berprestasi akan dipromosikan ke sekolah yang lebih baik.

"Sekolah baru yang ditempati Hatip merupakan sekolah Adiwiyata dengan jumlah murid lebih banyak. Hatip dipindah karena prestasi dan dekat dengan rumahnya," terang Zaini.

Menurut Zaini, penyegelan sekolah itu bukan persoalan Disdikbud Pamekasan, tetapi karena salah paham.

Wali murid menganggap bahwa pemindahan Hatip karena ia disanksi atau karena bermasalah.

"Wali murid saja yang salah paham. Kalau di internal Disdikbud Pamekasan tidak ada persoalan," ungkap Zaini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com