Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Musda Partai Demokrat Jatim, Pendukung Emil Dardak dan Menantu Soekarwo Saling Klaim Dukungan

Kompas.com - 18/01/2022, 17:14 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dua kandidat kuat calon ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur saling klaim dukungan menjelang Musyawarah Daerah (Musda) VI Partai Demokrat Jawa Timur yang dijadwal akan berlangsung pada Kamis (20/1/2022).

Keduanya adalah Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Emil Elistianto Dardak dan Plt Sektetaris DPD Partai Demokrat Jatim, Bayu Airlangga.

Emil Elistianto Dardak adalah kader Partai Demokrat yang saat ini menjadi wakil Gubernur Jatim.

Sementara Bayu Airlangga adalah kader yang duduk di lembaga legislatif sebagai wakil ketua Komisi A DPRD Jatim. Bayu juga dikenal sebagai menantu mantan Gubernur Jatim yang juga mantan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo.

Baca juga: Elektabilitas AHY Masih Rendah, Demokrat Sebut Belum Pikirkan Pencapresan

Kedua pendukung kandidat tersebut saling mengklaim dukungan suara.

Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto menyebut, Emil Dardak sudah mendapatkan dukungan dari 12 DPC.

"Per Sabtu lalu, sudah 12 DPC yang sudah fiks. Jumlah itu terus bertambah sampai digelarnya Musda nanti," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (18/1/2022).

Sementara itu, pendukung Bayu Airlangga juga mengklaim mendapat dukungan lebih banyak. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kediri, Yakup mengklaim Bayu sampai hari ini sudah didukung oleh 32 DPC.

"Sampai saat ini sudah 32 dukungan DPC dari 38 DPC yang ada. Semua resmi bermaterai dan stempel basah," terangnya.

Baca juga: Musda Demokrat Sumut Selesai, Lokot Nasution Peraih Dukungan Terbanyak

Yakup mempertanyakan bagaimana bisa pendukung Emil Dardak mendapatkan dukungan dari 12 DPC.

"Kalau ada 12 yang mendukung, berarti ada yang memberi dukungan ganda," terangnya.

Terpisah, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Renanda Bachtiar menyebutkan, saling klaim dukungan jelang Musda adalah hal yang wajar di partai manapun.

"Klaim dukungan sana-sini itu wajar terjadi di manapun," katanya di Surabaya, Selasa.

Meski begitu, sesuai aturan organisasi Partai Demokrat terbaru, parameter keterpilihan calon bukan hanya dari dukungan DPC. Menurutnya, Musda nanti tidak langsung memilih ketua berdasarkan suara terbanyak.

"Di Musda hanya akan menentukan nama-nama yang disetor ke DPP dari hasil penjaringan," terangnya.

Baca juga: Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 1 Orang Tewas, 5 Penumpang Terluka

Nantinya, calon ketua akan dipilih melalui proses penjaringan yang komprehensif. Mulai dari proses pemantauan rekam jejak, curriculum vitae, jumlah suara dukungan dan hasil fit and proper test.

"Calon akan ditannya visi dan misinya mengembangkan Partai Demokrat di daerahnya. Jadi ketua yang terpilih akan lebih berkualitas," ucapnya.

Proses-proses tersebut, kata Renanda, akan dilakukan langsung oleh tim yang berisi tiga pihak yakni Ketua Umum Partai Demokrat, Sekjen Partai Demokrat, dan Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com