Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Singkat Bung Tomo, Tokoh dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Kompas.com - 11/01/2022, 19:19 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sutomo atau dikenal dengan nama Bung Tomo adalah sosok pahlawan nasional dari Surabaya.

Bung Tomo dikenal dengan orasinya yang membakar semangat para pejuang di peristiwa Pertempuran Surabaya.

Baca juga: Singkatan Nama 12 Pahlawan Nasional yang Jarang Diketahui, Ada TB Simatupang hingga Buya Hamka

Di pertempuran yang berlangsung pada 10 November 1945 tercetuslah semboyan “merdeka atau mati” oleh Bung Tomo yang terkenal hingga saat ini.

Baca juga: Sejarah Pertempuran Surabaya: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Asal-usul Bung Tomo

Bung Tomo yang memiliki nama asli Sutomo adalah pria kelahiran 3 Oktober 1920 asal Kampung Blauran, Surabaya.

Baca juga: Sejarah Surabaya, Kota Pahlawan dengan Pertempuran Ikan Sura dan Buaya yang Melegenda

Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, dengan ibu yang berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.

Menjalani hidup dengan keterbatasan, pada usia 12 tahun Sutomo meninggalkan pendidikannya di MULO dan bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.

Walau begitu ia menyelesaikan pendidikan HBS melalui korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.

Kemudian pada usia 17 tahun, ia berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat "Pandu Garuda".

Rekam jejak Sutomo dalam bekerja berkaitan dengan pemerintahan Hindia Belanda.

Ia pernah bekerja sebagai pegawai Hindia Belanda, mulai dari staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda.

Kemudian Sutomo juga pernah bekerja sebagai polisi di kota Praja dan juga menjadi anggota Sarekat Islam.

Sebelum akhirnya pindah ke Surabaya, ia bekerja pada sebuah distributor untuk perusahaan mesin jahit "Singer".

Sutomo kemudian bekerja menjadi seorang jurnalis dan bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial.

Perjuangan Bung Tomo

Pada tahun 1944 Bung Tomo terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori oleh Jepang.

Saat itu nama Sutomo belum terkenal dan hanya bergabung pada pergerakan rakyat sebagai orang biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com