Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unesa yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi Dinonaktifkan

Kompas.com - 10/01/2022, 19:06 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dosen Program Studi Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), berinisial H, yang diduga menjadi pelaku kekerasan seksual terhadap mahasiswi dinonaktifkan mulai Senin (10/1/2022).

Keputusan itu disampaikan Ketua Humas Unesa Vinda Maya Setyaningrum saat konferensi pers kasus dugaan kekerasan seksual di Lobi Rektorat Unesa, Kampus Lidah.

Vinda mengatakan, keputusan itu diambil untuk mempermudah pemeriksaan dugaan kasus kekerasan seksual.

"Berdasarkan keputusan rapat antara pimpinan rapat yang langsung dipimpin Rektor Unesa Prof Nurhasan bersama tim investigasi, bahwa selama proses investigasi berlangsung, demi kelancaran pemeriksaan, terduga pelaku dinonaktifkan per hari ini, Senin (10/1/2022)," kata Vinda di Unesa, Senin.

Ia menyampaikan, Unesa telah membentuk tim investigasi yang terdiri dari Satuan Tugas Pencegahan dan Penanangan Kekerasan Seksual atau Satgas PPKS dan jurusan Hukum, FISH, untuk mengusut secara cepat dan tepat kasus tersebut.

Baca juga: Dosen Unesa Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi

"Tim juga sudah melakukan pemanggilan dan meminta keterangan terhadap para terduga pelaku dan para penyintas," ucap Vinda.

Satgas PPKS Unesa telah membuka layanan pengaduan bagi seluruh civitas akademika Unesa yang mengalami kasus serupa.

"Hal itu dilakukan sebagai bagian dari langkah mitigasi, pengaduan bagi seluruh civitas akademika yang mengalami kekerasan seksual melalui layanan di nomor 0821-4281-5124," ujar Vinda.

Pihaknya menyadari, ada kemungkinan kasus serupa atau pelaku dan penyintas lain yang terjadi di lingkungan kampus Unesa.

"Karena itu kami mengharap kerja sama dari seluruh civitas akademika dalam penuntasan kasus-kasus kekerasan seksual, untuk mewujudkan Unesa sebagai kampus yang zero kekerasan seksual," tutur Vinda.

 

Kasus terungkap di media sosial

Sebelumnya, kasus dugaan dosen melecehkan mahasiswi kembali muncul ke publik. Terbaru, kasus dugaan kekerasan seksual itu diduga terjadi di Unesa.

Kasus tersebut mencuat ke publik setelah sebuah akun anonim di media sosial Instagram @dear_unesacatcallers mengunggah kronologi kasus kekerasan seksual yang menimpa beberapa mahasiswi Unesa.

Dalam unggahannya, akun @dear_unesacatcallers itu mengungkapkan, dugaan kekerasan seksual berawal dari laporan mahasiswa berinisial A yang diduga menjadi korban.

Menurut akun @dear_unesacatcallers, kejadian tersebut bermula saat A melakukan bimbingan skripsi. Bimbingan skripsi itu dilakukan antara mahasiswi A dengan dosen berinisial H.

Bimbingan skripsi tersebut dilakukan di sebuah ruangan yang pada 2020 dipakai gedung jurusan hukum. Kuat dugaan, kasus ini terjadi di lingkungan Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Unesa.

Baca juga: Oknum Dosen Unesa Diduga Lecehkan Mahasiswi, Lakukan Catcalling hingga Panggilan Video Tak Senonoh

"Di sana hanya ada korban A dan dosen berinisial H karena memang hari sudah sore. Seperti pada umumnya, mahasiswa sering menunggu waktu senggang dosen untuk bimbingan skripsinya," tulis akun tersebut yang diunggah pada Jumat (7/1/2021).

Bimbingan skripsi awalnya berjalan lancar. Saat itu, mahasiswi A dan dosen H  berdiskusi dan tanya jawab seputar topik pembahasan yang diangkat dalam tugas akhir tersebut.

Namun, H memanfaatkan situasi sekitar yang sudah sepi.

H lantas beranjak mendekati A lalu melontarkan ujaran bernada catcalling, yakni "kamu cantik". Tak sampai di situ, dosen H diduga mencium korban.

Korban kaget dengan perlakuan yang didapatnya. Korban juga merasa trauma untuk melakukan bimbingan skripsi dengan pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com