PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sejumlah anggota forum ojek dan becak di Kabupaten Pamekasan mengaku menyetorkan uang kepada masing-masing kordinator usai mendapatkan bantuan sosial (bansos) Rp 300.000 dari Dinas Sosial Pemkab Pamekasan.
Uang setoran itu diberikan setelah bansor cair.
Besaran uang setoran tidak ditentukan, tetapi disesuaikan dengan kemauan dari masing-masing anggota.
Baca juga: Bansos bagi Komunitas Ojek dan Becak di Pamekasan Bermasalah, Ada Dugaan Dipotong
Abdul Bahar, tukang ojek pangkalan yang biasa mangkal di Jalan Kabupaten Kelurahan Gladak Anyar menjelaskan, setelah bansos cair, para anggota komunitas ojek kompak memberikan setoran kepada kordinator.
Setoran itu diklaim bukan karena paksaan, tetapi sebagai tanda terima kasih karena dirinya telah diperjuangkan untuk mendapatkan bansos dari Pemkab Pamekasan.
"Kalau saya nyetor sedikit. Hanya cukup untuk membeli 1 pak rokok dan uang bensin koordinator," ujar Bahar saat ditemui di pangkalannya, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Posisi Wabup Pamekasan Sudah 1 Tahun Kosong, Partai Koalisi Bahas 4 Kandidat
Dahuri, tukang ojek lainnya asal Desa Banyubulu, Kecamatan Proppo mengaku tidak mendapatkan bansos dari Pemkab Pamekasan. Padahal dirinya satu komunitas dengan Abdul Bahar.
Dahuri merupakan anggota forum ojek bersama dengan 19 orang lainnya. Menurut Dahuri, dari 20 anggota forum ojek yang diikutinya, tidak semuanya mendapatkan bansos.
"Hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan bansos. Tapi waktu pencairan, saya disuruh ke kantor Dinsos, siapa tahu dapat juga. Setelah ditunggu berjam-jam sampai tidak ada orang, tetap tidak kebagian," ungkap Dahuri.
Baca juga: Kantor KPU Pamekasan Ambruk, Komisioner Ngantor di Bekas Gudang Logistik Pemilu
Supandi, tukang becak asal Kelurahan Jungcang mengaku meneriman bansos utuh tanpa potongan dari Dinsos Pamekasan sebesar Rp 300.000. Bansos itu hanya sekali diberikan.
"Kalau punya saya utuh tidak ada potongan," kata Supandi.
Subkarrab, tukang becak lainnya asal Desa Samatan, Kecamatan Proppo mengaku tidak menerima bansos dari Pemkab Pamekasan.
Namun dirinya menerima bantuan dari salah satu pengusaha setelah pengusaha itu tahu banyak tukang becak yang tidak menerima bantuan dari Dinsos.
"Meskipun tidak dapat Bansos pemerintah, ada pengusaha yang membantu walaupun tidak sebesar Bansos," terang Subkarrab.
Baca juga: Kantor KPU Pamekasan Ambruk, Komisioner Ngantor di Bekas Gudang Logistik Pemilu
Kepala Dinas Sosial Pemkab Pamekasan Moh. Tarsun mengatakan bahwa tidak ada potongan untuk Bansos bagi komunitas ojek dan becak di Pamekasan.
Jika ada dari anggota yang mengatakan tidak dapat, menurutnya, itu hanya siasat agar orang yang bersangkutan mendapatkan bantuan lagi. Padahal sudah ada data penerima bantuan.
"Sudah diklarifikasi langsung oleh Inspektorat dan BPK RI ke beberapa anggota komunitas yang menerima bansos. Mereka mengaku menerima tapi berbohong agar dapat bantuan untuk kedua kalinya," ungkap Tarsun.
Menurut Tarsun, temuan BPK RI terkait dengan Bansos bagi komunitas becak dan ojek di Pamekasan yang bersumber dari dana refocusing covid-19 tahun 2020 kemarin, bahwa ada pemotongan bansos, sudah diselesaikan dan tidak ada persoalan lagi.
Dinsos sudah menyelesaikan rekomendasi itu dengan melakukan verifikasi ke lapangan bersama BPK dan Inspektorat.
"Ada semua dokumen pemeriksaan melalui uji petik penerima di lapangan. Jadi sudah selesai masalah Bansos untuk komunitas ojek dan becak," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.