Tingginya kasus di tahun 2020, kata Syamsul, erat kaitannya dengan pandemi Covid-19.
Mayoritas masyarakat yang menjalani isolasi di rumah, banyak terkena DBD.
Selain karena isolasi di rumah, perilaku hidup bersih masyarakat yang tidak dijaga, juga menjadi penyebab tingginya kasus DBD dua tahun terakhir.
Baca juga: Ingin Beriwisa ke Sampang Madura, Wajib Sudah Divaksin
"Tahun-tahun sebelumnya, DBD tidak begitu diperhatikan karena masyarakat panik dengan penyebaran covid-19 sehingga kasusnya tinggi," ungkap Syamsul.
Selama kurun waktu 2 tahun terakhir, Kecamatan Kota Sampang yang paling banyak menyumbang kasus.
Menurut Syamsul, meskipun di lingkungan perkotaan relatif bersih, namun saluran air dan genangan air, menjadi penyebab tingginya kasus DBD.
Baca juga: Daftar Lengkap UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2022, Surabaya Tertinggi, Sampang Terendah
"Walaupun kasusnya tinggi, namun untuk jumlah kematian akibat DBD di tahun 2021 kemarin nihil," tandasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya tidak henti-hentinya mengajak kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran DBD dengan cara menerapkan 3 M, Menguras Menutup dan Mengubur benda yang dapat menimbulkan jentik nyamuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.