NGAWI, KOMPAS.com – M Ramdan Dzuhri (10), siswa kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Abror Magetan, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat mengatakan, siswa MI yang tinggal di Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun tersebut mengikuti vaksin di MI Belotan.
“Pelaksanaan vaksin hari Senin tanggal 27 Desember 2021 kemarin, siswa merupakan siswa Al Abror tapi pelaksanannya di MI Belotan,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (04/01/2021).
Baca juga: Fortuner Terbalik di Tol Solo-Ngawi, 2 Penumpang Tewas
Rohmat menambahkan, sebelum diakukan vaksin, siswa tersebut telah menjalani screening.
Hasil screening menunjukkan siswa tidak memiliki riwayat penyakit dan layak dilakukan vaksinasi.
Setelah divaksin, siswa tersebut menjalani observasi.
Saat itu semua baik-baik saja dan tidak muncul gejala apa pun.
“Semua normal sebelum divaksin, kan harus screening, pemeriksaan fisik, ditensi, cek suhu kemudian pertanyaan riwayat penyakit, semua hasilnya bagus,” imbuhnya.
Baca juga: Beredar Video WC Pasar yang Baru Dibangun Dirusak, Ini Kata Pemkab Magetan
Dari hasil informasi penanggung jawab desa, siswa tersebut juga melakukan kegiatan seperti biasa di rumahnya.
“Setelah divaksin tidak ada keluhan apa-apa, main, makan, minum, seperti biasa,” ucap Rohmat.
Baca juga: Terjerat Dugaan Korupsi Pemotongan Upah THL PDAM Madiun, Dirut Teknik PDAM Magetan Dibebastugaskan
Pada Hari Selasa (28/12/2021) siang, siswa M Rahman diketahui bermain game dengan teman teman sebayanya.
Dari keterangan sejumlah teman bermain, siswa itu sempat jatuh usai bermain game.
Teman-temannya melihat M Ramdan sempat kejang-kejang sebelum diketahui meninggal dunia.
“Dipikir temannya lagi ngerjain. Setelah lama tidak bangun dibangunkan kok tidak bangun, mereka kemudian memanggil orangtuanya,” kata Rohmat.
Bocah itu sempat dibawa ke salah satu rumah sakit di Madiun untuk mendapat perawatan. Namun siswa tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Dugaan Korupsi Pemotongan Upah THL PDAM Madiun, Dirut Teknik PDAM Magetan Ditahan
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan saat ini telah melaporkan kejadian tersebut ke Komda Kippi dengan dilengkapi kronologis serta data dukung seperti jenis vaksin.
Laporan ini diharapkan ditindaklanjuti dengan penyelidikan terkait meninggalnya siswa tersebut.
“Secara lisan sudah kita sampaikan, kita tinggal melengkapi berkas-berkasnya, nanti dari Komda Kipi yang menyelidiki ini terkait dengan vaskin atau bukan,” kata Rohmat.
Saat ini pelaksanaan vaksinasi terhadap anak usia 6 sampai 11 tahun di Magetan telah mencapai 30 persen dari jumlah sasaran vaksin anak yang mencapai 53.000 anak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang