Peristiwa itu juga memicu respons warga. Mereka menyesalkan adanya acara kerumunan di saat pandemi Covid-19.
Panggung yang didirikan di atas kolam sumber mata air juga menjadi sorotan.
Penyelenggara dinilai melakukan pelanggaran norma dan etika sisi kearifan lokal.
Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kabupaten Kediri, Ari Purnomo Adi mengatakan, dalam peristiwa itu memang tidak ada kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya secara langsung.
"Tapi pada etika itu melanggar kearifan lokal. Kurang menempatkan mata air sebagai rahmat," ujar Ari dalam sambungan telepon, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Malam Pergantian Tahun, Polisi di Kediri Patroli Sisir Wilayah
Menurutnya, mata air adalah sesuatu yang sakral karena air adalah sumber kehidupan.
Itulah mengapa nenek moyang dulu telah memperlakukan mata air dengan hormat.
Misalnya dengan menggelar upacara-upacara yang kesemuanya berorientasi pada pelestarian alam.
"Karena nenek moyang memandang air adalah rahmat yang membawa kehidupan dari Allah," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.