Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Minta Pencairan Bansos di Surabaya Dilakukan secara Manual

Kompas.com - 28/12/2021, 15:23 WIB
Ghinan Salman,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja di Surabaya untuk meninjau proses pencairan bantuan sosial di Kelurahan Pakis dan Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/12/2021).

Ia pun telah meminta Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) untuk mencairkan bantuan sosial di Surabaya secara manual.

Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat pra sejahtera di Kota Pahlawan menerima haknya sebelum tenggat akhir tahun.

Baca juga: Risma Minta Pencairan Bansos Dipercepat, Ini Langkah yang Diambil Wali Kota Surabaya

"Saya sudah bicara dengan Pak Wali. Nanti akan dikumpulkan di satu tempat. Dicairkan di situ. Ini kan sudah akhir Desember, harus segera dicairkan. Sementara KPM (keluarga penerima manfaat) banyak yang belum terima kartu," kata Risma.

Untuk mengejar tenggat, Risma memimpin langsung proses pencairan bantuan.

Dengan mengerahkan petugas dan kendaraan, KPM dengan data yang telah valid langsung dijemput satu persatu dari rumahnya.

Baca juga: Risma Dorong Penerima Bansos Non Tunai Berusia Muda Berwirausaha, Ini Alasannya

Risma menjelaskan urgensi percepatan penyaluran bansos bulan ini. Pencairan bansos tidak boleh melewati tanggal 31 Desember 2021 karena akan terblokir.

Dari informasi dan pengamatannya, Risma menyampaikan bahwa KPM yang belum cair bantuannya karena masih harus menunggu pencetakan dan pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Proses ini membutuhkan waktu beberapa lama.

"Karena itu saya minta dicairkan secara manual. Kalau harus menunggu pencetakan dan pembagian KKS akan lama. Padahal waktunya semakin dekat," kata Risma.

Kepada KPM yang telah menyelesaikan transaksi, Risma meminta mereka agar memanfaatkan bantuan dengan baik dan sesuai keperluan.

Bisa untuk membeli sembako, kebutuhan sekolah atau modal usaha.

"Jangan untuk membeli rokok atau keperluan lain yang tidak produktif," kata Risma.

Risma juga melihat banyak KPM dengan usia muda. Kepada mereka, Risma bertanya siapa saja yang berniat bekerja atau mendirikan usaha kecil sendiri.

KPM dengan usia muda di Surabaya banyak yang bersedia untuk berwirausaha maupun diberi lapangan pekerjaan.

"Ayo yang mau usaha siapa atau mau bekerja. Nanti saya bantu. Daripada mengandalkan bantuan, hanya dapat Rp 300 ribu," kata Risma.

Kepada jajaran Pemkot Surabaya, Risma menekankan kebijakan Kemensos yang siap memberikan bantuan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Selain dengan bansos, juga bisa diberikan bantuan usaha dan peralatan aksesibilitas.

"Kalau diberi kesempatan berusaha, mereka bisa lebih produktif, kapasitas keuangan mereka lebih besar," kata Risma.

Pastikan pencarian bantuan segera tuntas

Sependapat dengan kebijakan Risma, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun siap mengikuti arahan mantan Wali Kota Surabaya itu.

Ia mengatakan, bantuan sosial bagi masyarakat pra sejahtera dari Kementrian Sosial sangat ditunggu.

Pemerintah Kota Surabaya sejalan dan bersinergi dengan Kementrian Sosial agar bantuan segera dapat dicairkan.

Ia menjanjikan, bantuan akan segera cair maksimal Rabu (29/12/2021).

"Kami akan kumpulkan di Stadion Tambaksari untuk seluruh Kota Surabaya. Rabu lusa pencairan bantuan tuntas," kata Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com