Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Syuting Sinetron di Pengungsian Semeru, Bupati: Ada Pengajuan, tetapi Izin Tak Dikeluarkan

Kompas.com - 25/12/2021, 09:16 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com – Proses syuting sinetron yang dilakukan di lokasi pengungsian letusan Gunung Semeru dilakukan tanpa izin.

Pemerintah Kabupaten Lumajang tak pernah mengeluarkan surat izin terkait kegiatan tersebut.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pemerintah kabupaten memang menerima surat pengajuan terkait rencana syuting sinetron tersebut. 

Surat pengajuan itu diterima dari salah satu production house (PH). Namun, Thoriq menegaskan, tak ada pihak PH yang berkomunikasi dengannya.

“Ada proses pengajuan iya, tetapi proses hingga surat izin keluar tidak ada,” kata Thoriq dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).

Baca juga: Tak Berizin, Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana Gunung Semeru Dicopot Satpol PP

Thoriq akan menelusuri siapa yang mengantar tim syuting sinetron ke lokasi pengungsian. Ia juga telah memerintahkan jajarannya untuk mencari tahu siapa yang mendampingi tim tersebut saat mengambil gambar.

Thoriq memastikan, tak hanya Pemkab Lumjang, Polres Lumajang dan Dansatgas Bencana Erupsi Semeru tak pernah mengeluarkan surat izin untuk kegiatan tersebut.

 

“Prosesnya yang semestinya memberikan izin itu Polres,” jelas dia.

Lokasi pengungsian memang tempat publi yang bisa diakses semua orang. Namun, kata Thoriq, akses itu untuk kepentingan kebencanaan, seperti memberi bantuan kepada pengungsi.

Lokasi pengungsian berbeda dengan daerah terdampak bencana lain seperti Kampung Renteng dan zona merah lainnya. Untuk bisa masuk ke lokasi pengungsian, harus mendapat izin dari Satgas Bencana Erupsi Gunung Semeru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com