Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Upaya Wali Kota Madiun Berdayakan PKL untuk Bantu Warga yang Isoman

Kompas.com - 31/07/2021, 07:11 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Wali Kota Madiun Maidi memahami para pedagang kaki limas sangat terdampak pandemi Covid-19 sejak tahun lalu.

Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 acapkali membuat PKL harus berkemas lebih awal.

Dampaknya tak main-main. Banyak PKL yang ozmetnya turun drastis. Padahal, para PKL harus bisa menghidupi keluarganya.

Melihat kondisi itu, Maidi memberikan stimulan bagi PKL yang terdampak selama PPKM Darurat. Namum, Maidi tak memberikan bantuan biasa.

Mantan Sekda Madiun itu ingin para PKL terlibat aktif membantu pemerintah meringankan beban warga terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Uang Insentif Total Rp 5 Miliar untuk Nakes di Kota Madiun Mulai Cair Hari Ini

Pemerintah Kota Madiun lalu memberikan paket bantuan kepada satu PKL dalam satu rukun tetangga (RT). Tujuannya, PKL yang mendapat bantuan itu diberdayakan menjadi dapur umum bagi warga yang isolasi mandiri.

“Saya sangat memahami saat penerapan PPKM Darurat banyak PKL yang terdampak. Untuk itu saya membuat pola bagaimana memberdayakan PKL yang terdampak di RT namun juga bisa membantu warga isoman,” kata Maidi saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

Setelah memutar otak, Maidi lalu membuat pola bantuan bahan pangan modal jualan. PKL yang menerima bantuan itu harus bersedia memosok makanan dan minuman siap santap bagi warga isoman di lingkungannya setiap hari.

“PKL yang ada di sini saya beri modal bahan baku. Mulai beras 10 kilogram, gula 5 kg, kecap, minyak dan bahan lainnya. Silakan dimasak untuk modal berjualan. Tapi saya titip juga harus memasak makanan untuk warga yang isoman hingga sembuh,” tutur Maidi.

PKL yang mendapat bantuan itu harus memasak makanan dan mengantarkannya ke rumah warga yang isoman bersama perangkat rukung tetangga (RT).

 

Para PKL bertanggung jawab memberikan makanan dan minuman yang cukup untuk dikonsumsi satu hari oleh warga isolasi mandiri.

“Dengan pola ini ada pemberdayaan sampai ke titik RT agar merukunkan dan mengompakkan semuanya. Di mana di situ ada isolasi maka harus dicukupi semua. Jadi rukun tetangga tidak hanya sesama namun akan bertahan lama,” kata Maidi.

Tak hanya makanan dan minuman, lanjut Maidi, warga isoman juga mendapatkan vitamin dan masker yang diberikan pengurus RT saat mengantar makanan bersama PKL.

Sebagai pucuk pimpinan di Pemkot Madiun, Maidi merasa tenang jika masyarakat di tingkat terbawah rukun dan gotong royong membantu warga yang isoman.

Baca juga: Di Madiun, PKL Diberdayakan untuk Cukupi Kebutuhan Makan Pasien Isoman

Ia optimistis kekompakan masyarakat membantu warga isoman akan menambah semangat mereka untuk cepat sembuh.

Lain halnya jika tidak ada yang peduli maka warga isoman merasa minder dan terasing di lingkungannnya.

“Saya sendiri sebagai wali kota tenang. Kalau warga rukun, kompak dan yang sakit dibantu bersama-sama seluruh warga maka semua warga pede semua. Tetapi kalau ada isoman tidak ada yang mendekat dia merasa malah minder,” kata Maidi.

Bagi Maidi penguatan dan motivasi yang diberikan warga sekitar akan banyak membantu warga isoman melewai masa-masa sulit saat terjangkit covid-19.

 

Tak hanya itu, warga yang isoman dapat terpantau kondisinya setiap hari.

Maidi menambahkan PKL akan terus mendapatkan paket bantuan bahan makanan selama masih ada warga yang isoman di lingkungan tersebut.

“Semisal satu isoman habis kemudian ada isoman baru lainnya maka dia dapat bantuan lagi. Satu isoman biasanya sekitar sepuluh hari,” jelas Maidi.

Baca juga: Cerita Lek Dahlan Hibur Pasien Covid-19 di RSL Madiun: Supaya Mereka Bahagia, Imunnya Meningkat

Jika tidak ada lagi warga yang isoman, Maidi menyatakan pemerintah memasok vitamin di RT untuk didistribusikan warga yang membutuhkan.

Anggaran untuk pemberdayaan PKL membantu makan dan minuman isoman bersumber dari sumber anggaran pemerintah, baznas, hingga donasi CSR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com