Pur mengaku tak lelah menyukseskan program pemerintah tersebut. Pur menilai, rasa takut yang dialami masyarakat merupakan hal yang wajar.
"Tidak ada pilihan lain kecuali memberikan pengertian dan pemahaman bahwa vaksin sangat penting. Dan yakin optimis tuntas tahap dua ini," kata dia.
Kepala dinas Kesehatan Bangkalan Sudiyo mengatakan, warga yang masih takut disuntik vaksin itu umumnya berasal dari wilayah perdesaan.
"Kalau area perkotaan sudah selesai terkait persoalan pemahaman vaksin ini. Hanya saja di desa masih sering terjadi," kata Yoyok saat dihubungi via telepon selulernya, Kamis.
Yoyok meminta tenaga medis di tingkat puskesmas membuka komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat. Para tenaga medis diminta melakukan pendekatan yang bersifat humanis.
Baca juga: Pegawai Pemkot Surabaya yang Berdomisili di Bangkalan Diminta Bekerja dari Rumah
Yoyok menambahkan, vaksinasi terhadap tenaga medis di Bangkalan sudah mencapai 100 persen untuk dosis pertama dan kedua.
Sementara pelayan publik tahap dua, baru 22.000 orang dari target 39.000 untuk dosis pertama. Sementara dosis kedua baru 18 persen.
Sedangkan vaksinasi tahap tiga untuk lansia baru rampung 3 persen untuk dosis pertama dan 1,4 persen untuk dosis kedua.
Yoyok optimistis menuntaskan target vaksinasi. Namun, Pemkab Bangkalan sedang fokus menangani Covid-19 yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
"Sekarang memang kami dan nakes semua masih fokus menangani kasus Covid-19 ini, Tapi saya yakin, kita sekarang masih punya stok vaksin 10.000 untuk dosis pertama dan duanya," jelas Yoyok.
(KOMPAS.com/Kontributor Surabaya, Muchlis)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.