Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Personal Trainer Tusuk Anggota Gym hingga Tewas, Dendam hingga Menyesal

Kompas.com - 28/04/2021, 10:30 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang personal trainer di pusat kebugaran atau gym yang berada di Jalan Arief Rachman Hakim, Surabaya, Jawa Timur, berinisial E (39), menusuk anggotanya sendiri, FC (46) hingga tewas, Senin (26/4/2021).

Korban tewas setelah mengalami 17 luka tusuk di bagian tubuh.

Usai kejadian itu, pelaku tidak melarikan diri hingga akhirnya ia ditangkap polisi di lokasi kejadian.

Kepada polisi, E mengaku, nekat membunuh korban karena dendam sering di-bully oleh korban.

Atas perbuatannya, pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.

Berikut faktanya yang Kompas.com rangkum:

1. Kronologi kejadian

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Kapolsek Sukolilo Kompol Subiyantana mengatakan, peristiwa pembunuhan itu berawal dari pelaku yang kerap dirundung (bully) oleh pelaku.

Perundungan yang dilakukan pelaku terhadap korban sudah berlangsung hampir satu tahun.

Karena sering di-bully, pelaku akhirnya dendam kepada korban.

"Tersangka ini sebetulnya sudah dendam sejak lama, satu tahun yang lalu. Korban sering mem-bully," kata Subiyantana usai rilis di Mapolsek Sukolilo, Selasa (27/4/2021).

Sebelum peristiwa itu terjadi, korban sempat mengancam akan menghabisi keluarga E.

"Informasi dari pemeriksaan, bahwa kamu (pelaku) tak habisi sama keluargamu," ujarnya.

Bukan itu saja, korban juga menghina pelaku sebagai seorang personal trainer yang sekedar ingin cari makan di pusat kebugaran.

"Dia (tersangka) merasa tersinggung, karena dia di sini juga dihina sebagai pelatih personal trainer, cuma cari makan dan lain sebagainya," ungkapnya.

Baca juga: Diduga Mabuk, Gadis 17 Tahun Asal Surabaya Tabrak Tiang Lampu Jalan hingga Mobil Terbalik

 

2. Beli pisau di supermarket

Ilustrasi supermarketantpkr Ilustrasi supermarket

Karena merasa keluarganya diancam dan sudah memiliki dendam sejak lama. Pelaku akhirnya memutuskan untuk menghabisi nyawa korban.

Pelaku kemudian membeli pisau di sebuah supermarket yang tak jauh dari pusat kebukaran itu.

"Tersangka mempunyai iktikad, rencana, untuk melakukan pembunuhan dengan membeli pisau. Jadi sebelumnya dia sudah merencanakan itu (pembunuhan), dan dia menghabisi korban karena sudah dendam kesumat," ujarnya.

Baca juga: Anggota Gym Tewas Usai Ditusuk oleh Personal Trainer, Polisi: Tersangka Dendam sejak Lama

 

3. Korban ditusuk 17 kali hingga akhirnya tewas

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas

Setelah membeli pisau, saat korban akan pulang dari gym, pelaku langsung mengadangnya sehingga keduanya terlibat cekcok.

Saat itu, pelaku sudah menyiapkan pisau yang diselipkannya di balik bajunya.

"Pada waktu cekcok, korban langsung ditusuk sebanyak 17 kali. Penusukan itu di antaranya dilakukan di bagian leher, punggung, perut, paha kiri, dan dada," ujarnya.

Akibat penusukan itu, korban jatuh ke lantai. Saat dilarikan ke rumah sakit, korban sudah mulai kehabisan darah.

"Sampai di rumah sakit dan saat dilakukan pertolongan pertama, korban meninggal dunia," katanya.

Setelah menusuk korban, pelaku tidak melarikan diri dan tetap berada di dalam gym hingga akhrinya E ditangkap polisi.

Atas perbuatannya, pelaku terancam dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan/atau Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dengan ancaman hukuman 15 sampai 20 tahun penjara. 

Baca juga: Kata-kata Ini yang Buat Personal Trainer Tusuk Anggota Gym hingga Tewas

 

4. Pengakuan pelaku

Ilustrasi bullying.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bullying.

Sementara itu, kepada polisi, E mengaku kesal dengan sikap korban yang selalu mem-bully-nya.

Kata E, sebenarnya ia berniat untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan dengan korban. Namun, korban tak memiliki niat yang sama dan justru bersikap arogan.

"Sebenarnya saya punya iktikad baik untuk menyelesaikan perselisihan dengan baik. Tapi dia tidak punya iktikad baik untuk saya. Karena itulah terjadi hari itu (penusukan)," kata E.

Masih kata E, usai menusuk korban ia tidak melarikan. Sebab, ia sadar perbuatannya yang dilakukannya adalah salah menusuk korban hingga tewas.

"Saya tidak melarikan diri. Saya tahu perbuatan saya, saya tetap diam berusaha untuk menenangkan diri, sampai penyidik datang menangkap saya," ungkapnya.

Baca juga: Pengakuan Personal Trainer yang Tusuk Anggota Gym hingga Tewas: Saya Menyesal, Saya Minta Maaf

 

5. Mengaku menyesal dan minta maaf

Ilustrasi minta maafWebma Ilustrasi minta maaf

Atas perbuatannya, E mengaku menyesal telah menusuk korban hinigga tewas.

"Dengan perbuatan saya ini, sebenarnya saya menyesal," ungkapnya.

Tak hanya itu, E juga meminta maaf kepada keluarga korban.

"Saya mau minta maaf sama pihak keluarga FC (korban). Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peebuatan saya," ujarnya.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

 

(Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com