Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN Diimbau Tidak Mudik Lebaran, Bupati Jember: Ajak Keluarga yang Jauh Datang ke Sini...

Kompas.com - 30/03/2021, 05:40 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Bupati Jember Hendy Siswanto punya cara sendiri menyikapi larangan mudik Lebaran 2021. Hendy mengimbau para aparatur sipil negara (ASN) agar tak pulang ke kampung halaman.

Para ASN diminta membelanjakan uang di Jember selama mudik Lebaran 2021. Hal itu penting dilakukan karena ekonomi Jember masih belum stabil.

Hendy menambahkan, para ASN bisa mengajak keluarga dari luar kota untuk datang ke Jember.

“Ajak keluarganya yang jauh di sana datang ke Jember dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Hendy di DPRD Jember, Senin (29/3/2021).

Baca juga: Pria 60 Tahun yang Cabuli 6 Anak Perempuan Mengaku Hiperseksual

Ia berharap, warga yang datang dari luar kota bisa membelanjakan uangnya di Jember. Sehingga, perekonomian kembali menggeliat.

Mematuhi peraturan dari pemerintah pusat

Hendy mengaku bakal mematuhi peraturan dari pemerintah pusat terkait larangan mudik Lebaran 2021.

Sebab, aturan itu merupakan kewenangan pemerintah pusat, seperti angkutan lebaran yang menjadi domain pemerintah.

"Nanti kami imbau ASN tidak mudik, intinya kami patuh pada aturan pemerintah yang ada," ucap dia.

Bagi Hendy, kebijakan larangan mudik merupakan upaya menekan penyebaran Covid-19. Apalagi, kondisi corona di Jember mulai membaik.

 

Di Jember, terdapat satu kecamatan yang telah memasuki zona hijau Covid-19. Sementara kecamatan lainnya berada pada zona kuning.

Hendy meminta warga Jember tetap waspada meski berada di zona hijau dan kuning Covid-19.

“Juga harus tetap waspada karena virusnya tidak nampak,” ujar dia.

Baca juga: Imbau ASN Tak Mudik, Bupati: Ajak Keluarganya Datang ke Jember

Sebelumnya, pemerintah memutuskan melarang mudik Lebaran setelah mempertimbangkan tingginya angka penularan dan kematian akibat Covid-19 setelah beberapa kali libur panjang, yakni setelah libur Natal dan Tahun Baru.

Larangan mudik tersebut akan berlaku mulai 6-17 Mei 2021.

Sebelum dan sesudah waktu tersebut, masyarakat dimbau untuk tetap meniadakan aktivitas perjalanan, kecuali dalam keadaan mendesak dan perlu.

(KOMPAS.com - Penulis: Bagus Supriadi | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com