KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, dapat mengganggu proses vaksinasi.
"Saat ini masih pandemi dan masyarakat serba kesulitan, apalagi ini bisa mengganggu program vaksinasi," ujarnya di sela meninjau program Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Kompleks Grand City Mall Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/3/2021), dikutip dari Antara.
Baca juga: Keamanan di Surabaya dan Malang Ditingkatkan Pasca Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Erick mengatakan, akibat teror tersebut, ada ketakutan dari masyarakat sehingga berdampak terhadap program vaksinasi.
Terhadap peristiwa tersebut, Erick meminta semua pihak menahan diri karena kondisi Indonesia masih berupaya melawan pandemi Covid-19 hingga saat ini.
"Mohon dengan hormat pihak tertentu menahan diri karena ini benar-benar kondisi yang tak menguntungkan bangsa Indonesia. Kita masih melawan pandemi dan ekonomi masih terus mendapat gangguan bagaimana bisa menstabilkan. Tahan diri supaya semua berjalan baik," ucapnya.
Baca juga: Pasca Bom Katedral Makassar, Seluruh Markas Polisi dan Gereja di Jatim Dijaga Ketat
Sebelumnya diberitakan, pada Minggu pukul 10.20 WITA, terjadi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebutkan, aksi bom bunuh diri dilakukan setelah umat Katolik gereja tersebut menjalankan ibadah.
Adapun korban luka-luka atas insiden tersebut mencapai 20 orang.
Hingga saat ini tidak ada korban jiwa dari petugas maupun umat Gereja Katedral Makassar.
Ditemukan dua jenazah di lokasi yang diduga merupakan dua pelaku bom bunuh diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.