SIDOARJO, KOMPAS.com - Setidaknya, 19 desa di Sidoarjo, Jawa Timur terendam banjir usai diguyur hujan deras selama 7 jam pada Rabu sore (19/11/2025).
Mengatasi hal itu, Bupati Sidoarjo Subandi memanggil 19 kepala desa yang wilayahnya terdampak banjir di Kantor Kecamatan Sidoarjo, Kamis (20/11/2025).
“Ini tadi semua kelurahan, semua desa kita undang, ada 19 desa yang kebanjiran pada hari ini,” kata Subandi kepada Kompas.com, Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Atasi Banjir, Bangunan di Bantaran Sungai Sidoarjo Akan Dibongkar
Dalam pertemuan tersebut setiap kepala desa diminta melaporkan kondisi setiap wilayah.
Mayoritas, penyebab banjir karena luapan sungai, pompa air tidak berfungsi, dan drainase tidak maksimal.
Langkah awal yang dilakukan Subandi, ia akan melakukan inspeksi di 19 desa tersebut pada akhir pekan nanti.
“Nanti insya Allah kita hari Sabtu, kita akan kita sidak ada 9 tempat, hari Minggu 9 tempat. Biarkan nanti langkah yang kita ambil, apakah nanti langsung normalisasi atau seperti apa,” bebernya.
Baca juga: Ojol di Sidoarjo Alami Lonjakan Orderan Makanan Saat Warga Kebanjiran
Subandi mengimbau agar setiap desa melakukan pembersihan pada akhir pekan besok apabila banjir sudah memungkinkan surut.
“Biarkan nanti masyarakat juga akan gerak, nanti kepala desa dan kelurahan minimal sudah kerja bakti,” terangnya.
Selama kerja bakti tersebut, sekaligus mengidentifikasi penyebab banjir di wilayah masing-masing.
Ia akan mengecek fungsi drainase hingga kondisi sungai.
“Ini kenapa kok air ini tidak bisa ngalir? Apa drainase atau normalisasinya? Kalau nanti ini butuh alat berat, kita turunkan alat berat. Harapan kita ini tadi mitigasi sudah selesai semua, tinggal kita bantuan saja,” ujarnya
Baca juga: Bupati Subandi Ungkap Penyebab Banjir di Sidoarjo
Sementara itu, untuk penggunaan pompa air sebagai penanganan awal banjir, Subandi bilang penggunaan pompa menyesuaikan kondisi sungai.
“Ini tadi sudah kita sampaikan, kalau hari ini kan sungai bisa keluar (surut), nanti hari ini nanti pompa-pompa akan kita keluarkan semuanya untuk normalisasi air yang masih belum bisa keluar,” ungkapnya.
Pihaknya telah menyiagakan 34 pompa permanen dan tujuh pompa portable. Pompa tersebut akan dikerahkan ke desa terdampak menunggu sungai surut.
“Jadi nanti itu kita bagi pada desa-desa, biarkan nanti dan segera surut banjir yang sudah kerja bakti semua,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang