Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Nelayan Bertahan 10 Jam di Laut dengan Ban Bekas Usai Kapalnya Tenggelam

Kompas.com, 13 Oktober 2025, 18:02 WIB
Moh. Anas,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Dua nelayan asal Pasuruan, Jawa Timur, korban tenggelamnya Kapal Sinar Bahari Wulungan yang sempat hilang akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Keduanya bertahan selama 10 jam di laut dengan menggunakan ban bekas.

Sementara itu, pihak Sat Polairud Polres Pasuruan Kota selalu mensosialisikan pentingnya alat penyelamatan diri bagi nelayan.

Baca juga: Truk Gagal Nanjak dan Tabrak Motor di Pasuruan, 3 Korban Tewas

Suasana bahagia dan penuh haru menyelimuti keluarga Ponirin alias Ahok (50) dan Muhammad Jibril (20) alias Ajib, nelayan asal Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

Keduanya tidak mengira selamat dari kerasnya ombak laut di perairan Laut Mlaten, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

"Saya bersyukur masih selamat. Ada ban dan nelayan yang menemukan kami di laut," katanya, Senin (13/10/2025).

Ahok menceritakan, dirinya bersama Ajib bertahan di laut mengandalkan ban bekas untuk bisa mengapung sejak kapal terbalik dan tenggelam.

Baca juga: Bupati Pasuruan: Silakan Lapor BGN atau SPPG jika Ada Menu MBG Tidak Layak Konsumsi

Tak hentinya, dia berdoa sembari memegang ban karena keduanya yakin ada pertolongan.

"Kami masih tetap yakin ada pertolongan dari Tuhan," kata Ajib sembari mengusap air matanya.

Setelah menunggu sekitar 10 jam di perairan laut, keduanya melihat kapal nelayan yang melintas.

Mereka pun berteriak untuk meminta pertolongan. Akhirnya tiga orang nelayan asal Rejoso mendekat dan menolong keduanya.

"Pagi tadi, kami berdua berteriak sekeras-kerasnya dan awe-awe (mengangkat tangan) agar bisa didengar dan dilihat. Bersyukur kami ditolong," katanya.

Setelah mendapat pertolongan dari nelayan, Ahok menjelaskan dirinya diantar ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lekok. Kemudian, sanak keluarga sudah menyambutnya dengan suka cita.

"Saya mengucapkan terima kasih pada tiga nelayan yang sudah rela menolong kami," ucapnya.

Sementara itu, petugas dari Sat Polairud Polres Pasuruan Kota, Aiptu Laswanto menuturkan, selama ini pihaknya memang selalu mengingatkan pada nelayan dan pemilik kapal untuk menyediakan alat pelindung diri. Seperti pelampung atau ban. Sebab, laka laut bisa terjadi kapan pun.

"Dalam setiap pertemuan dengan nelayan, kami tidak pernah berhenti mengingatkan agar selalu menyediakan pelampung atau ban guna pelindung diri saat melaut," katanya.

Untuk diketahui, Ahok dan Ajib adalah dua nelayan yang menjadi korban tenggelamnya Kapal Sinar Bahari Wulungan pada Minggu (12/10/2025) malam di perairan 4 mil laut Mlaten, Nguling, Pasuruan. Keduanya dinyatakan hilang dan dalam pencarian setelah terpisah dari 15 nelayan yang sudah ditemukan terlebih dahulu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Surabaya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau