Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Jatim Kembali Datangi Ponpes Al Khoziny, Sebut 11 Korban Terdeteksi

Kompas.com, 30 September 2025, 17:03 WIB
Azwa Safrina,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak kembali meninjau langsung evakuasi korban ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025).

Bangunan mushala tiga lantai Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk saat santri melaksanakan shalat ashar pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Emil menuturkan, proses evakuasi kali ini akan dilakukan secara hati-hati meski dua alat berat siap diterjunkan.

Baca juga: Evakuasi Korban di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Tim SAR Pakai Alat Pendeteksi Getaran

Sebab, ketika tim penyelamat akan mengangkat puing-puing bangunan menggunakan ekskavator, terjadi lendutan dari balok-balok sehingga berisiko semakin ambles.

“Jadi, ini memang kerja yang luar biasa, area yang sangat sempit dan berbahaya karena kita bicara potongan-potongan dari pelat bajanya yang kalau terkena leher bisa bahaya sekali itu,” jelas Emil kepada awak media.

Ia menjelaskan, dari lima titik akses penyelamatan yang dapat dijangkau ditemukan sekitar 11 korban tambahan lainnya yang masih terperangkap.

Baca juga: Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo asal Bangka Belitung Belum Dipulangkan

“Ada tiga (orang) mereka bergerak secara simultan dan dari satu titik ada dua (korban), dari sini ada, dari sini ada dua (korban) lagi, dari sini ada, total bahkan sudah sampai 11, dan saat ini mohon maaf, masih berjuang,” tutur dia.

Bahkan, lanjutnya, ada salah satu korban yang masih terperangkap, untuk sementara diberikan makanan dari dalam.

“Estimasi dari satu (korban) yang sedang saat ini sudah bisa diakses, diberikan roti di dalam, dia bisa makan sendiri,” ungkap dia.

Baca juga: Polda Jatim Libatkan Pakar ITS Surabaya Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Ia mengatakan, berdasarkan data yang didapat dari Basarnas, diprakirakan ada sekitar enam korban tambahan lain.

“Estimasi sekitar enam (korban) lagi, tapi angka ini tidak bisa dijadikan pegangan karena ini estimasi dari tanda-tanda kehidupan yang dideteksi tim Basarnas,” kata dia.

Sebelumnya, Emil juga telah melakukan peninjauan proses evakuasi pada Senin (29/9/2025).

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah menyiapkan bantuan untuk para korban, termasuk bagi korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan.

Baca juga: BNPB: 38 Korban Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Masih Dicari

“Makanan, minuman terutama dan oksigen ini sudah disiapkan. Mudah-mudahan bisa segera kita berikan kepada anak tersebut dalam bentuk can supaya kesulitan bernapas bisa diatasi,” kata dia kemarin.

Kantor SAR Kelas A Surabaya mencatat, korban yang sudah dievakuasi sebanyak 102 orang. Sebanyak 11 di antaranya dievakuasi oleh petugas sementara lainnya mandiri.

Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Notopuro dan Rumah Sakit Siti Hajar. Namun, sebagian besar sudah dibawa kembali ke rumah.

Sementara itu, korban yang dinyatakan meninggal dunia berjumlah tiga orang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau