Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ditutup, DPRD Kota Madiun Dibuka Kembali Besok

Kompas.com, 1 September 2025, 16:24 WIB
Muhlis Al Alawi,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Kantor DPRD Kota Madiun dipastikan akan dibuka kembali pada Selasa (2/9/2025).

Ini setelah sempat ditutup gegara menjadi sasaran pengrusakan dan penjarahan saat ricuh unjuk rasa menuntut keadilan atas kematian pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, Sabtu (30/8/2025).

Kantor wakil rakyat yang berada di Jalan Taman Praja, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun dibuka setelah dipastikan fasilitas yang ada masih dapat digunakan untuk aktifitas berkantor.

Kepastian itu disampaikan Wali Kota Madiun, Maidi saat mengecek gedung DPRD Kota Madiun bersama Forpimda dan tokoh agama, Senin (1/9/2025).

Bagi Maidi, gedung DPRD harus segera dibuka lantaran menjadi aktifitas tempat pemerintahan.

“Tempat ini harus segera digunakan. Insya allah mulai besok sudah bisa digunakan. Karena tempat ini adalah tempat pemerintahan. Jadi pemerintah tidak boleh berhenti. Dan setelah kami cek fasilitas di gedung DPRD masih bisa digunakan. Hanya bagian depan saja yang rusak,” kata Maidi.

Baca juga: Remaja Terlibat Penjarahan Kantor DPRD, Wali Kota Madiun: Kami Cek dan Identifikasi

Menurut Maidi, Pemkot Madiun sudah memesan kaca untuk mengganti kaca yang pecah di pintu masuk ruang sidang dan beberapa ruang lain di Kantor DPRD Kota Madiun.

Maidi mengatakan untuk memperbaiki kerusakan akibat aksi anarkis saat demonstarsi ricuh, Pemkot Madiun harus menggunakan anggaran yang semestinya dipakai untuk pembangunan fasilitas umum lainnya.

Untuk itu, ia meminta agar warga Kota Madiun tidak lagi terprovokasi dengan aksi massa yang akhirnya merugikan masyarakat sendiri.

“Sebenarnya (anggaran) akan saya gunakan untuk membangun fasilitas rakyat yang belum terpenuhi. Untuk itulah mari kami bangun bersama dan semua masayrakat kondusif kalau ada provokasi dari luar yang merugikan kita jangan diikuti,” pinta Maidi.

Baca juga: Rugikan Negara Rp 620 Juta, Tersangka Kasus Korupsi Dana Bergulir LKK Madiun Ditahan Jaksa

Menurut Maidi, sejatinya DPRD membuka pintu bagi siapa saja yang datang namun tidak boleh terjadi anarkis.

Apalagi gedung DPRD juga dibangun menggunakan uang rakyat.

Dengan demikian, bila rusak maka uang yang digunakan pun berasal dari rakyat.

“Gedung DPRD ini dibangun untuk rakyat dan menggunakan uang rakyat. Kalau seperti ini nanti saya memperbaiki lagi itu kan berasal dari uang rakyat,” jelas Maidi.

Baca juga: Rumah Pasutri Artis Happy Asmara-Gilga Sahid di Madiun Disatroni Maling, Barang Berharga Raib

Ketua DPRD Kota Madiun, Armaya mengatakan terhitung besok agenda sidang paripurna sudah bisa dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Madiun.

“Besok sudah mulai aktif. Semua fasilitas tempat bisa digunakan termasuk paripuna. Kebetulan besok ada kegiatan Badan Musyawarah yang harusnya digelar hari ini,” kata Armaya.

Armaya menyatakan tak banyak barang yang dijarah warga saat unjuk rasa berlangsung ricuh di Kantor DPRD Kota Madiun.

Beberapa barang yang dijarah yakni kursi, alat pemadam kebaran dan besi penutup saluran air.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau