Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Angkringan di Ngawi Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal, Pelaku Naik Motor Ninja

Kompas.com, 29 Agustus 2025, 10:05 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Nahas menimpa Andik Kristanto (39), seorang pemilik angkringan, warga Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Pria itu tewas ditusuk dengan sebilah pisau oleh orang tak dikenal saat menikmati secangkir kopi di sebuah angkringan milik Andika Rangga Utama di Pasar Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (28/8/2025) pagi.

Sebelum meninggal, korban sempat dilarikan ke RS At Tin Husada Ngawi. Namun, setelah dirawat sesaat, nyawa korban tidak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: Dua Hari Berjalan, Distribusi Menu MBG di Paron Ngawi Dihentikan

Andika Rangga Utama (31), pemilik angkringan sekaligus saksi kunci kejadian tragis itu menyatakan, peristiwa nahas yang menimpa korban bermula saat seorang tak dikenal mendatangi tempat jualannya, Rabu (28/8/2025) sekitar pukul 02.45 WIB.

Setiba di angkringan, orang tak dikenal itu memesan secangkir kopi.

"Saya sempat tanya kepada pelaku orang mana. Dia menjawab tinggal di sekitar sini saja,” kata Andika.

Baca juga: VIdeonya Viral di Medsos, Polisi Tangkap Remaja Penembak Petasan di Jalanan Kota Ngawi

Beberapa saat kemudian, kata Andika, korban datang memesan secangkir kopi di angkringannya. Sebelum kejadian itu, korban acapkali mampir ke angkringannya setelah menutup lapaknya.

Usai memesan kopi, lanjut Andika, orang tak dikenal itu mendekat dan menyerang korban dengan senjata tajam. Andika yang kaget spontan berusaha mendorong pelaku karena berusaha menusuk ke korban beberapa kali.

"Korban juga sempat melawan dengan mendorong pelaku. Tetapi sepertinya korban terkena dua kali tusukan senjata tajam,” kata Andika.

Mengetahui aksi tersebut, Andika bersama korban sempat kabur menghindari kejaran pelaku. Lantaran mengalami luka tusukan, korban sempat tersungkur. Namun korban berhasil bangkit dan terus berlari.

Ia sempat melihat pelaku kabur menggunakan sepeda motor. Hanya saja, Andika tidak mengingat wajah dan nomor polisi sepeda motor pelaku.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, korban menyatakan kepada Andika tidak mengenal pelaku. Andika hanya mengingat pelaku memiliki perawakan kurus dan menumpang sepeda motor Kawasaki Ninja warga merah.

Sementara itu, Kepala Dusun Ngale, Bambang Sulistyo menyatakan, dirinya bangun setelah Andika mengetuk pintu rumahnya. Saat keluar dari rumah, Bambang mendapati korban sudah lemas tergeletak di tepi jalan.

Mengetahui hal itu, korban langsung dilarikan korban ke Puskesmas Gemarang untuk mendapatkan perawatan. Lantaran kondisi korban parah, Andik dirujuk ke RS At Tin Husada untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Saya melihat korban mengalami luka tusuk pada bagian dada bawah. Saya langsung larikan ke puskesmas lalu dibawa ke rumah sakit At Tin Husada. Namun setelah mendapatkan perawatan, nyawa korban tidak tertolong,” ungkap Bambang.

Terkait kejadian tersebut, polisi belum memberikan keterangan resmi. Tim Satuan Reskrim Polres Ngawi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk memburu pelaku dan mengungkap motif penusukan tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau